Hp BW, Busyro & Diskusi ICW Diretas: Akun Nama Samad Kirim Video Porno

Senin, 17/05/2021 20:45 WIB
Handphone Eks Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan diskusi ICW diretas dengan mengirim video porno (VOA Indonesia)

Handphone Eks Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan diskusi ICW diretas dengan mengirim video porno (VOA Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Serangan hacker bertubi-tubi dilakukan terhadap pegiat antikorupsi. Pada Senin (17/5/2021) hari ini, diskusi virtual Indonesia Corruption Watch (ICW) diretas dengan mengirimkan sebuah video porno. Peretas menggunakan nama mantan Ketua KPK Abraham Samad.

Ternyata tak hanya itu, sejumlah mantan pimpinan KPK lainnya juga ikut terkena imbasnya. Handphone milik Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas juga diretas oleh hacker. Begitu juga dengan handphone milik beberapa peneliti ICW.

Dalam acara tersebut, ICW menghadirkan sejumlah mantan pimpinan KPK, mulai dari Busyro Muqoddas, Agus Rahardjo, hingga Saut Situmorang. Mereka memberikan pandangannya terkait 75 pegawai lembaga antirasuah yang gagal tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Kejadian peretasan itu terjadi saat salah satu eks pimpinan KPK, M. Jasin tengah menyampaikan pandangannya. Tiba-tiba salah satu akun yang mengatasnamakan `Abraham Samad` menimbulkan kegaduhan dengan menampilkan potongan video porno.

Peneliti ICW Wana Alamsyah membenarkan serangan peretasan dalam diskusi tersebut. Menurutnya, sejak awal, banyak orang yang menggunakan nama panelis eks pimpinan KPK untuk bisa masuk dalam diskusi tersebut.

"Untuk zoom kami melihat ada orang-orang yang menggunakan nama para panelis untuk masuk. Diduga bukan dia. Jadi ada orang yang menggunakan nama tersebut lalu masuk dan menampilkan gambar semacam itu," ujar Wana saat dihubungi, Senin (17/5).

Selain itu, kata Wana, banyak pihak yang menggunakan nama-nama mantan peneliti ICW seperti Tama S. Langkun dan Febri Diansyah untuk coba masuk dalam diskusi tersebut.

Wana mengatakan setelah kejadian tersebut pihaknya belum berkomunikasi lagi dengan Abraham Samad. Namun, ia langsung berkomunikasi dengan peneliti ICW lainnya, Kurnia Ramadana.

"Hal tersebut aku enggak komunikasikan dengan Abraham tapi Kurnia. Tapi, memang tadi juga ada upaya untuk kami sebutnya sabotase diskusi tadi dengan serangan-serangan," katanya.

Selain itu, menurut Wana, akun WhatsApp Koordinator ICW Adnan Topan Husodo beserta delapan pekerja lainnya juga sempat diduga diretas di tengah polemik penonaktifan 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK.

Wana menuturkan salah satu pola dugaan upaya meretas yakni dimulai saat seorang rekannya dihubungi oleh nomor tak dikenal dengan kode area telepon Amerika Serikat.

Selain ICW, bekas pimpinan KPK Busyro Muqoddas juga mengaku sempat menjadi korban peretasan usai melontarkan kritik keras terkait TWK dalam proses alih status ASN pegawai KPK.

"Indikasi kuat barusan HP saya juga dihack, diganggu-ganggu beberapa kali dan sejumlah teman (mengalami hal serupa) menjelang webinar ini," ujar Busyro.

Selain itu, Busyro juga mengaku mendapat banyak serangan dari para pendengung atau buzzer di media sosial. Namun, ia memilih untuk tidak menghiraukan hal-hal tersebut.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar