Saiful Huda Ems (SHE), Lawyer dan Pengamat Politik

Konflik Palestina Vs Israel dan Janji Jokowi

Minggu, 16/05/2021 20:35 WIB
Janji Jokowi untuk Palestina (Wahananews)

Janji Jokowi untuk Palestina (Wahananews)

Jakarta, law-justice.co - Di beberapa masjid atau di kampus-kampus di Indonesia biasanya ada beberapa aktivis Ormas Islam yang membawa kardus bertuliskan Kotak Amal Sumbangan Untuk Muslim Palestina. Kardus itu dibawa keliling mendekati orang-orang dengan harapan orang-orang yang didekatinya bersedia mengeluarkan uang dari dompetnya untuk dimasukkan ke kardus itu. Namun bagaimana setelah uang itu terkumpul, akan dikemanakan atau dibuat apa uang itu, dibawa ke Palestina dan dibagikan untuk warga Muslim disana beneran, ataukah kenyataannya malah dibuat untuk kepentingan pribadi atau untuk organisasinya sendiri. Wallahu a`lam...(hanya Allah yang tau).

Namun ada hal yang perlu saya jelaskan disini, bahwa penduduk Palestina itu tidak semuanya Muslim, ada Kaum Nasrani bahkan Yahudinya juga. Dan yang Muslim juga belum tentu Muslim yang taat, ada juga Muslim KTP. Dulu saat saya masih tinggal di Berlin Jerman saya sering berteman dan berjumpa dengan orang Palestina, dan saya dulu sering kecele atau tertipu, orang Palestina yang saya pikir semuanya Muslim ternyata ada juga yang Nasrani, Yahudi bahkan atheis, meskipun bagi yang perempuan mereka juga berjilbab. Dan yang Muslim tidak semuanya taat beribadah, ada juga yang gemar mabok minum-minuman keras dan main perempuan. Teman sekelas saya di Studiencollege Potsdam Universitaet bahkan suka mengancam mau membunuh dosen saya kalau nilai kuliahnya gak bagus. Ini beneran loh.

Muslim Palestina yang taat menjalankan perintah agama juga banyak, mereka rajin sholat dan menjaga akhlaknya dengan baik. Mereka setia kawan dan sangat jujur. Pun demikian dengan pengikut agama lainnya di Palestina yang saya kenal selama hidup di Jerman, ada yang baik, ramah, gemar berbagi namun ada juga yang sablengnya minta ampun. Dari sini kita bisa menilai Penduduk Palestina itu cair, heterogen, campur aduk, ada yang muslim ada yang beragama lain bahkan ada yang atheis. Ada yang baik ada juga yang sableng. Maka menyamakan Palestina dengan Islam adalah sesuatu yang keliru besar, meskipun secara historis Masjid Al Aqhsha yang terletak di Kota Tua Yerusalem Palestina pernah menjadi kiblat pertama ibadah Umat Islam (sebelum akhirnya pindah ke Ka`bah di Kota Suci Mekkah) yang pernah disinggahi Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra` Mikraj.

Meskipun demikian bukan berarti saya ingin mengajak orang-orang untuk mengabaikan konflik Palestina Vs. Israel, apalagi bersikap masa bodoh terhadap penderitaan Warga Palestina, karena perang yang terjadi selama puluhan tahun di Palestina itu merupakan Perang Kemerdekaan. Sama percis dengan para leluhur kita dulu yang berperang melawan penjajah Portugis, Belanda atau Jepang dan Tentara Sekutu, warga Palestina itu sedang berperang melawan penjajah Israel yang mencaplok tanahnya selama puluhan tahun. Karena itu perjuangan Rakyat Palestina melawan penjajahan Israel ya harus kita dukung. Dukungnya melalui apa dan siapa? Ya dukung melalui Pemerintahan Republik Indonesia agar lebih aktif melakukan berbagai tindakan untuk mendorong hengkangnya Israel dari Palestina, hingga Palestina benar-benar merdeka seutuhnya dan terbebas dari penguasaan atau penjajahan Israel.

Kelompok HAMAS dan Kelompok Fatah itu dua sayap gerakan perjuangan Rakyat Palestina dalam menghadapi Israel. Yang satu titik tekannya di perjuangan konfrontasi bersenjata, yang satunya lagi titik tekannya di perjuangan diplomasi politik antar negara. Konfrontasi bersenjata terus melawan Israel akan mengakibatkan balasan yang jauh lebih kejam dan parah dari Israel dan negara-negara pendukungnya. Diplomasi politik terus dengan Israel ya akan mengakibatkan Palestina tak bergigi dan tak ditakuti lagi oleh Israel dan negara-negara pendukungnya, karena itu dua sayap perjuangan politik itu dibutuhkan tak bisa diabaikan. Janganlah jadi muslim yang sok toleran, sok bijak, dengan menyalah-nyalahkan serangan HAMAS ke Israel dengan rudal-rudalnya, itu perjuangan untuk merebut kemerdekaan absolut warga Palestina dari penjahahan Israel, gundul !.

Tahun 1929 para petugas keamanan Palestina selalu memeriksa imigran Yahudi yang berdatangan dari berbagai negara untuk memasuki tanah Palestina melalui pintu gerbang Yafa di Kota Al-Quds, namun siapa sangka pada akhirnya para imigran Yahudi itu kemudian mengusir penduduk Palestina dari tanahnya sendiri dengan dalih seruan dari Kitab Suci, karena Palestina merupakan tanah yang dijanjikan oleh Tuhan untuk Ummat Yahudi agar dapat membangun Negara Israel. Lha kalau caranya seperti ini, maka apa bedanya Ummat Yahudi yang sableng itu dengan Gerombolan Celana Cingkrang berjenggot awut-awutan yang selalu bikin rusuh dan gemar mengkafirkan orang di negeri ini, dengan alasan bela agama dan mengikuti perintah Allah yang tertera dalam Kitab Suci?.

Bicara soal kedaulatan mutlak Rakyat Palestina atas penjajahan Israel adalah bicara soal hukum atau Konstitusi, dan karena kenyataannya tanah Palestina terus menerus dicaplok oleh Israel hingga konon hanya tersisa 30 % saja, yakni Jalur Gaza dan Tepi Barat, maka kalau Israel masih terus membandel, kita ikuti saja seruan Presiden Jokowi saat Kampanye Pilpres 2019: "Ayo kita bikin rame !". Bukankah hanya dengan keterlibatan semua negara untuk terus mengupayakan berhentinya penjajahan Israel di Tanah Palestina, kedamaian akan mulai sedikit banyak menjalar ke seluruh penduduk dunia?

Terakhir saya ingin sedikit menulis kembali sebuah lirik lagu nyanyian Kasidah Nasida Ria dari Kota Semarang yang dari kecil selalu saya hafal dan jiwai, mudah-mudahan lirik lagu ini bisa kembali menyejukkan semua saudara-saudara kita yang berbeda-beda agama di Palestina bahkan di seluruh dunia:

"DAMAILAH PALESTINA"

"Palestina negeri para Rasul dan para Nabi
Tempat suci Umat Yahudi, Nasrani dan Umat Islam.
Jadi lambang kerukunan semua agama samawi.
Tapi kini, oh nasibmu...
Sangat menyedihkan...
Bumimu panas tersiram darah...
Penuh pembantaian dan penculikan...

Wanita dan anak-anak yang tak berdosa.
Menjadi korban ganasnya perang.
Hampir punah oh Palestina.

Reff:

Damailah hai Umat Yahudi
Ingatlah petunjuk Allah dalam Kitab Suci Taurat.
Damailah hai Umat Nasrani
Ingatlah petunjuk Allah dalam Kitab Suci Injil.
Damailah wahai Umat Islam
Ingatlah petunjuk Allah dalam Qur`an.
Kembalilah pada Yang Maha Esa.

Dunia jangan adu domba Palestina.
Bantulah perdamaian Palestina.

Damailah...Damailah...Damailah...Palestina...".

(SHE).

16 Mei 2021.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar