Sebut Busyro Otak Sungsang, Ngabalin Dapat Kritik Keras

Sabtu, 15/05/2021 14:41 WIB
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Istimewa)

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Istimewa)

law-justice.co - Komentar Ali Mochtar Ngabalin terkait kritik Busyro Muqaddas dinilai berlebihan. Tidak selayaknya kritik dari masyarakat dibalas dengan konfrontatif.

Hal tersebut dikatakan oleh Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay yang juga mengatakan kalaupun menolak kritik tersebut, sebagai tenaga ahli utama KSP sudah sepantasnya kalau kritik dijawab dengan memakai diksi yang baik.

"Bang Ali ini kan orang sekolahan. Dimana-mana selalu bicara kalau dia memang orang berpendidikan. Sekolahnya sudah paripurna. Semestinya, ada bingkai kesantunan dalam setiap kali berbicara dan menjawab kritik. Tetapi, ini kan tidak ya. Jawab kritik ternyata membuat polemik," kata Saleh melalui keteranganya, Sabtu (15/05/2021).

Saleh menyatakan kalau hal yang paling disesalkan itu adalah Ngabalin mengatakan wakil ketua PP Muhammadiyah sebagai orang berotak sungsang.

Padahal, sebagai kader Muhammadiyah, dia semestinya tahu kapasitas para pimpinan di Muhammadiyah. Mereka yang terpilih adalah yang diseleksi secara alamiah dan ilmiah. Tidak ada pimpinan di Muhammadiyah yang dikarbit.

"Sebagai informasi ke bang Ngabalin, saat ini anak-anak dan aktivis muda Muhammadiyah banyak yang kecewa. Mereka tidak menyangka kalau bang Ngabalin bisa kelewatan seperti itu," ujarnya.

Ketua Fraksi PAN DPR RI tersebut menuturkan cara berkomunikasi Ngabalin yang seperti ini dinilai bisa merugikan Presiden Jokowi.

Sebab, selama kepemimpinannya, Presiden Jokowi tidak pernah alergi dengan kritik dan selalu dijawab dengan santun dan perbaikan kinerja.

Karena itu, tidak jelas apa maksud dan tujuan Ngabalin menjawab kritik dengan kata-kata yang kurang sopan seperti itu.

"Yang paling aneh, Ngabalin tidak mau pula mengucapkan permohonan maaf. Bukankah di bulan Syawal ini, silaturrahim harus tetap dijaga? Jika ada yang salah dan khilaf, perlu saling memaafkan," tuturnya.

"Kalaupun dia tidak meminta maaf, dipastikan pak Busyro akan tetap tenang. Kata-kata tidak sopan yang dilontarkan, tidak akan membuatnya berkecil hati. Beliau santai aja. Mungkin juga senyum-senyum manis," demikian sambungnya.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar