Usai Bagikan Sembako Untuk Warga, Mobil Kapolres Maybrat Ditembaki OPM

Rabu, 12/05/2021 20:50 WIB
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)–Organisasi Papua Merdeka (OPM). (Foto. Wartaplus.com)

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)–Organisasi Papua Merdeka (OPM). (Foto. Wartaplus.com)

Papua , law-justice.co - Rombongan mobil Kapolres Maybrat Kompol Bernadus Okoka diberondong tembakan usai melakukan bakti sosial (baksos) di tiga kampung pedalaman Papua Barat.

Polisi mengatakan di daerah tersebut memang ada sejumlah warga yang satu ideologi dengan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPPB), sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM).


"Situasinya sekarang masih dalam pendalaman, karena itu kan kita sebutnya masih OTK (orang tak dikenal), kita belum bisa mengatakan itu KKB (kelompok kriminal bersenjata). Masih OTK, masih didalami tim terkait kejadian kemarin," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dilansir dari detikcom, Rabu (12/5/2021).

Adam kemudian menceritakan kronologi penembakan terhadap rombongan Kapolres Maybrat. Beruntung, tembakan itu tak menimbulkan korban.


"Pada saat Kapolres Maybrat bersama rombongan dari Polda dan Brimob itu lagi kegiatan membagikan sembako di daerah-daerah pedalaman, setelah membagi-bagikan sembako, pas pulangnya, sekitar jembatan itu di daerah Aifat itu, tiba-tiba di sana ada tembakan tiga kali ke arah mobil," cerita Adam.

Adam menuturkan dua dari tiga peluru mengenai bodi mobil. "Satu kena ke spion, 1 kena ke bodi, yang satunya mungkin nggak kena," imbuh dia.

 
Mendapati adanya serangan, lanjut Adam, rombongan Kapolres Maybrat lalu menghentikan laju kendaraan dan melepaskan tembakan balasan. Setelah tak ada lagi tembakan, personel yang ikut rombongan melakukan penyisiran di sekitar lokasi, tapi tak ditemukan pelaku.

"Akibat itu kan anggota berhenti, lakukan siaga, melakukan tembakan balasan. Sempat menyisir tapi (pelaku, red) tidak ditemukan. Untuk (korban) luka-luka tidak ada," jelas Adam.

Ditanyai soal pemetaan polisi terhadap pemetaan KKB di daerah tersebut, Adam mengakui keberadaan kelompok-kelompok yang satu pemahaman dengan TNPPB OPM. Namun hingga kini pihaknya belum dapat memastikan penyerang rombongan Kapolres berasal dari TNPPB OPM, KKB atau bukan.

"Memang di situ ada lokasi-lokasi yang ada ibaratnya, ada kelompok TNPB, ada kelompok-kelompok bagian dari organisasi OPM. Termasuk yang kejadian Desember saat personel Brimob dibunuh itu juga larinya ke arah situ dari Bintuni," terang Adam.

"Kami membagikan sembako, kami bakti sosial di kampung-kampung itu. Mungkin kelompok-kelompok itu tidak suka. Tapi kami belum bisa nyatakan itu KKB atau bukan, kami masih menyatakan itu OTK," tambah dia.


Peristiwa penembakan rombongan mobil Kapolres Maybrat ini terjadi pada Senin (10/5) sekitar pukul 15.35 WIT. Lokasi penembakan tepatnya di jalan masuk menuju Kampung Aisa, Distrik Aifat Timur Jauh, Maybrat.

"Pascapenembakan kita bentuk pertahanan, medannya kan hutan, jadi hanya bertahan. Setelah tidak ada lagi (tembakan), situasi aman, perjalanan dilanjutkan. Baru setelah itu kami konsolidasi di polsek," ucap Adam.


Adam menambahkan ada satu kampung sasaran baksos yang kosong saat didatangi rombongan Kapolres Maybrat. Pihak kepolisian kini juga mendalami ada atau tidak kaitan antara kampung yang kosong penduduk itu dengan serangan.

"Ada 3 lokasi yang ditempuh, sebelumnya dikoordinasikan dulu, sebelum kami datang, ke para tokoh2 adat, tokoh masyarakatnya. Namun ada 1 kampung yang ketika didatangi kosong. Ini juga masih didalami lagi penyebabnya apa. Apakah ada hal-hal sesuatu yang membuat mereka sehingga kosong seperti itu," pungkas Adam.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar