Ada Apa AS Berencana Kirim Vaksin Covid-19 untuk Korut?

Rabu, 12/05/2021 14:16 WIB
Vaksin Covid-19, Novavax (Detik)

Vaksin Covid-19, Novavax (Detik)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan bersedia menyediakan vaksin Covid-19 dan bantuan kemanusiaan untuk Korea Utara atau Korut.

Mengutip CNN, salah seorang pejabat senior Amerika Serikat yang enggan dipublikasikan identitasnya menyebut bahwa Washington terbuka untuk mempertimbangkan permintaan bantuan kemanusiaan dari Korea Utara.

Dikatakannya bahwa saat ini tidak terdapat rencana untuk membagikan vaksin ke Pyongyang, menambahkan bahwa Korea Utara menolak bekerjasama dengan fasilitas COVAX dan menolak tawaran bantuan dari Seoul untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Namun demikian, dia dan seorang sumber dari Pemerintah AS lainnya mengungkapkan posisi pemerintahan Biden dengan mengatakan bahwa membagi vaksin ke Korea Utara dapat membuka komunikasi diplomatik antara kedua negara, sebagaimana Korea Utara tidak akan siap untuk berhubungan dengan Washington hingga ancaman pandemi Covid-19 terlewati.

Namun demikian, beberapa pejabat dan pakar mengungkapkan keraguan mereka bahwa bantuan kemanusiaan tersebut akan membawa Korea Utara kembali ke meja perundingan, mengingat desakan Korea Utara akan keringanan sanksi.

Sebelumnya, Kepala kantor Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) di Pyongyang, Edwin Salvador, menyatakan bahwa Korea Utara sedang dalam proses melengkapi persyaratan teknis menjadi anggota dari fasilitas COVAX untuk dapat memasok vaksin Covid-19.

Dia lebih lanjut mengatakan WHO akan terus bekerja sama dengan Korea Utara untuk memenuhi persyaratan teknis tersebut dan mempersiapkan distribusi vaksin ke negara itu. Fasilitas COVAX sebelumnya telah mengajukan alokasi vaksin Covid-19 sebanyak 1.992.000 dosis bagi Korea Utara.

Pihak fasilitas COVAX mengatakan sebanyak 1.704.000 dosis vaksin buatan AstraZeneca yang diproduksi di India direncanakan akan dikirim ke Korea Utara dalam bulan Mei ini, tetapi kini diperkirakan rencana itu akan tertunda.

 

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar