Fahri Soal Bipang: Penulis Pidato Harus Minta Maaf, Kasihan Jokowi

Minggu, 09/05/2021 19:00 WIB
Fahri Hamzah. (Kompas)

Fahri Hamzah. (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah ikut menanggapi polemik soal bipang ambawang yang disampaikan Presiden Jokowi. Bipang ambawang menjadi polemik karena disampaikan saat Jokowi memberi pesan soal mudik lebaran.

Fahri Hamzah menilai, Istana harus memberi klarifikasi. Selain itu, tim penulis pidato harus segera minta maaf.


"Intinya harus ada klarifikasi segera dari Istana. Utamanya oleh Tim komunikasi yang inti, penulis pidato dan tim riset data. Tim penulis pidatonya minta maaf segera, kasihan Presidennya," kata Fahri, Minggu (9/5/2021).


Soal apakah tim komunikasi yang terkait masalah bipang ambawang harus diganti atau tidak, Fahri menyerahkan kepada Jokowi. Tapi, ia menyoroti bahwa nama Jokowi seringkali rusak karena manajemen tim komunikasi yang salah.

"Soal mau diganti atau tidak, itu hak Presiden tapi memang kebanyakan nama Presiden rusak oleh gagalnya manajemen dapur. Presiden sering dibuat salah dan nampak salah: salah kata, salah data, salah tempat, salah waktu, dll," tutur Fahri.

Sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi sudah minta maaf atas pidato Presiden Jokowi yang mengajak warga belanja kuliner secara online bagi yang rindu dengan makanan khas daerah di tengah pelarangan mudik Lebaran.


Pidato Jokowi itu diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 5 Mei 2021. Pada saat itu, Kemendag menggelar Hari Bangga Buatan Indonesia.
Namun, Istana memang belum menyampaikan permintaan maaf.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar