WN Cina Masuk ke Indonesia, DPR Nilai Pemerintah Kurang Peka

Sabtu, 08/05/2021 20:31 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani. (Foto: Istimewa).

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani. (Foto: Istimewa).

law-justice.co - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyoroti masuknya WN Cina ke Indonesia di tengah kebijakan larangan mudik bagi masyarakat sebagai tindakan kurang peka yang dapat mengundang pertanyaan publik.

"Tentu saja masyarakat akan bertanya-tanya, kenapa WN China dibiarkan masuk ke Indonesia, padahal masyarakat dilarang mudik dan dilakukan banyak penyekatan. Jangan sampai publik menilai pemerintah inkonsisten dalam kebijakan pengendalian Covid-19," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (08/05/2021).

Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia sebelumnya mengonfirmasi ada 85 Warga Negara Cina dan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) tiba di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Selasa (04/05/2021). Netty meminta pemerintah agar menjelaskan tujuan datangnya WN Cina tersebut dengan gamblang.

"Masyarakat sedang sensitif dan resah karena pelarangan mudik lebaran yang merupakan tradisi tahunan, apalagi tahun sebelumnya juga sudah terjadi pelarangan mudik. Pemerintah seharusnya peka. Masyarakat dilarang mudik, tapi WN Cina bisa masuk ke Indonesia. Bagaimana masyarakat bisa menerima fakta ketidakadilan ini," ujarnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini juga mengingatkan pemerintah tentang bahaya lonjakan kasus yang masih mengintai, apalagi varian baru Covid-19 juga sudah terkonfirmasi ada di Indonesia. Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah melakukan pengetatan proses masuknya WNA ke Indonesia.

"Jika tidak ingin menuai badai, pemerintah harus waspada. Prokes terhadap WNA yang masuk ke Indonesia harus dilakukan dengan sangat ketat. Jangan ada lagi kejadian seperti mafia karantina dan mafia alat rapid test bekas yang membuat kita malu di mata internasional. Orang luar bisa saja berpikir kalau ada uang, semua peraturan di Indonesia bisa dikompromikan," tandasnya.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar