WN China Masuk RI Saat Covid, Ekonom Senior: Jokowi Gali Kubur Sendiri

Jum'at, 07/05/2021 18:16 WIB
Ratusa WN China masuk Indonesia saat warga dilarang mudik  dan pandemi Covid-19 (pojoksatu).

Ratusa WN China masuk Indonesia saat warga dilarang mudik dan pandemi Covid-19 (pojoksatu).

Jakarta, law-justice.co - Ekonom senior Faisal Basri menyoroti masuknya 171 warga negara China ke Indonesia saat pandemi Covid-19. Lebih parah lagi, mereka masuk saat pemerintah tengah melarang warga untuk mudik.

Faisal mencatat, selama Maret 2021, pekerja asing asal China masuk sebanyak 2.513 orang lewat bandara Sam Ratulangi. Angka ini naik lebih 2 kali jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 1.027 orang.

“Itu jumlah yang terlacak. Kenyataannya boleh jadi lebih banyak,” katanya lewat akun Twitter, Jumat (7/5/2021).

Menurutnya, fenomena ini menunjukkan bahwa dari belahan barat Indonesia hingga belahan timur telah dijejali oleh para tenaga kerja asing (TKA) China.

Faisal Basri lantas mengingatkan jumlah pengangguran di tanag air yang didominasi kelompok usia muda. Pada Februari 2021, ujarnya, pengangguran tertinggi adalah pada kelompok usia muda (15 hingga 24 tahun), yaitu 18,03 persen atau naik dari 16,31 persen pada Februari 2020.

“Penganggur lulusan SMK tertinggi (11,45 persen), menyusul SMA (8,55 persen), Universitas (6,97 persen), dan Diploma I/II/III (6,61 persen),” urainya.

Menurut Faisal, jika penganggur di negeri ini didominasi anak muda yang relatif berpendidikan tinggi, maka mereka berpotensi jadi sasaran empuk untuk direkrut jadi teroris.
Dia mengingatkan bahwa semua negara yang bergejolak di Timur Tengah atau yang dikenal dengan Arab Spring berciri sama, yaitu penganggur usia mudanya sangat tinggi.

Lebih lanjut, Faisal Basri menyinggung UU Cipta Kerja yang dibanggakan pemerintah. Nyatanya, UU tersebut mampu menciptakan lapangan kerja, tapi warga asing.

Berdasarkan uraian fenomena di atas, Faisal Basri menyimpulkan bahwa rezim yang dipimpin Presiden Joko Widodo saat ini sedang mencoba untuk menggali kubur sendiri.

“Rezim yang sedang berkuasa sedang menggali untuk kuburnya sendiri,” tutupnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar