Gawat! Vaksin Sinovac & Sinopharm Tak Efektif Lawan Varian Baru Covid

Kamis, 06/05/2021 17:32 WIB
Ilustrasi varian baru virus corona yang tak bisa dilawan oleh vaksin Sinovac dan Sinopharm (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Ilustrasi varian baru virus corona yang tak bisa dilawan oleh vaksin Sinovac dan Sinopharm (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Jakarta, law-justice.co - Munculnya sejumlah varian baru Covid-19 membuat efektivitas sejumlah vaksin tak berdaya. Hal itu seperti yang terjadi pada vaksin Sinovac dan sinopharm yang disebut tak efektif untuk melawannya.

Ada beberapa varian yang cukup meresahkan masyarakat secara global adalah varian B.1.1.7 dan B1.351. Berikut data dan hasil terkini mengenai efektivitas vaksin Covid-19 yang ada, dalam melawan dua varian baru virus corona tersebut.

1. Varian Covid-19 baru B.1.1.7

Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan SpP(K) MSc PhD menegaskan, vaksin Covid-19 yang ada saat ini dianggap masih efektif dalam melawan varian baru B.1.1.7 ini.

"Vaksin masih efektif melawan varian-varian baru, walau tidak se-efektif dengan varian lama," kata Erlina dalam diskusi Webinar Awam Long Covid-19 bertajuk Sindrom Pasca Covid.

Kefektifan vaksin tersebut adalah masih tetap dapat mencegah pasien terinfeksi bergejala berat. Artinya vaksin masih bisa dipakai untuk menekan pasien Covid-19 harus dirawat di rumah sakit. Hal ini juga diharapkan dapat menekan risiko kasus kematian akibat Covid-19.

"Semakin banyak tervaksin, maka itu akan menurunkan penularan, dan semakin berkurang juga timbulnya varian-varian baru," tegasnya.

Vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan Oxford-AstraZeneca disebutkan sedang berdiskusi mengenai rencana untuk memperbarui vaksin yang mereka kembangkan. Terkait efektivitas vaksin Covid-19, disebutkan dalam penelitian di Israel, vaksin Pfizer efektif melawan varian baru virus corona B.1.1.7.

2. Varian baru Covid-19 B1351

Varian baru B1351 ini adalah varian yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada bulan Oktober 2020. Varian yang satu ini dikabarkan sudah menyebar ke sekitar 45 negara saat ini. Jenis varian B1351 ini juga disebutkan lebih mudah menular daripada varian B117.

"Efektivitas vaksin berkurang menghadapi Covid-19 varian B1351 ini," kata dia.

Sebagian penelitian menemukan kurangnya efektivitas perlawanan ini pada vaksin Novavax, AstraZeneca, Pfizer dan Moderna. Sementara untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm tak bisa melawan varian jenis ini.

Erlina memaparkan, vaksin produk Novavax, Johnson & Johnson dan AstraZeneca menunjukkan angka efikasi yang lebih rendah di area dengan banyak virus varian B1351 di Afrika Selatan. Sedangkan, vaksin produk Pfizer-BioNTech dan Moderna menunjukkan tes pada serum pasien dengan infeksi virus varian B1351 memproduksi hanya sekitar 66 persen antibodi jika dibandingkan pada virus varian awal.

"Akan tetapi, meskipun jumlah antibodi yang diproduksi lebih sedikit, para ahli beranggapan bahwa jumlah tersebut masih dapat efektif membunuh virus," jelasnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar