Pendeta Ungkap Kekejaman KKB terhadap Gadis-gadis Papua, Diperkosa?

Kamis, 06/05/2021 16:46 WIB
Pendeta Jupinus Wama bongkar kekejaman KKB terhadap gadis-gadis Papua (Okezone)

Pendeta Jupinus Wama bongkar kekejaman KKB terhadap gadis-gadis Papua (Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah telah melabeli kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua sebagai teroris. Sepertinya, hal itu didukung oleh sejumlah fakta, salah satunya yang disampaikan oleh Pendeta Jupinus Wama yang mengatakan KKB Papua telah merusak anak-anak gadis. Namun, dia tak menjelaskan secara jelas, apakah mereka diperkosa atau berupa kekerasan yang lainnya.

Pernyataan Pendeta Jupinus tersebut diunggah oleh salah satu warganet pengguna jejaring media sosial Twitter dengan akun @AgoesAguss. Dalam video berdurasi 45 detik tersebut, dia juga membuat kicauan yang mengatakan bahwa salah satu pendeta bersaksi atas kekejaman KKB di tanah Papua terhadap warga sipil.

Dia pun heran lantaran Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) seakan diam dan tidak membela korban dari kekerasan atau pemerkosaan yang terjadi tersebut. Sebaliknya, kata dia, aktivis HAM justru membela teroris KKB yang mengatas namakan dirinya sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Cerita bapak pendeta, Komnas HAM perduli apa sama mereka. Komnas HAM malah membela OPM/KKB.. #BubarkankomnasHAM,” tulisnya seperti dikutip dari akun Twitternya, Kamis (6/5/2021).

Terlihat dalam video yang diunggah, Pendeta Jupinus mengungkapkan bahwa di sekitar tempat dia tinggal, tidak hanya sekolah dan rumah yang hancur, namun gadis di desa juga ikut hancur.

“Jadi hancur itu bukan hanya sekolah saja, kita punya anak-anak perempuan juga sudah hancur, kita dan rumah juga sudah hancur semua,” tutur Pendeta Jupinus.

Kendati begitu, sekarang ini kondisi di kampungnya sudah berangsur pulih lantaran aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bertindak cepat memberantas kelompok bersenjata tersebut. Pihak perangkat desa pun mulai memanggil kembali sejumlah orang dan keluarga yang sempat mengungsi dan melarikan diri ke tempat aman.

“Tapi mereka (KKB Papua) sudah pergi. Jadi sekarang sudah aman karena bapak-bapak (aparat TNI-Polri) sudah datang. Jadi kita panggi kembali keluarga dan guru-guru yang sempat mengungsi,” ujarnya.

Pendeta Jupinus juga meminta kepada pemerintah terkait untuk segera mendukung aktivitas warga setempat dengan memanggil guru dan membangun kembali sekolah yang rusak. Hal tersebut, kata dia, agar aktivitas warga setempat bisa berjalan dengan normal kembali.

“Kita minta juga supaya pemerintah kembali datangkan guru, bangun kembali sekolah. Supaya aktivitas kita jadi seperti sedia kala (normal kembali),” imbuhnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar