Kasus Corona Stagnan, ini Alasan Nadiem Buka Sekolah Tatap Muka

Rabu, 05/05/2021 15:45 WIB
Nadiem Makarim. (Tempo)

Nadiem Makarim. (Tempo)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, hingga saat ini baru 25 persen sekolah yang sudah memulai kembali pembelajaran tatap muka.

Nadiem menyebut, angka tersebut masih terlalu kecil. Sebab, pemerintah pusat sudah memberikan wewenang ke daerah untuk membuka sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ketat sejak Januari 2021 lalu.

"Sebenarnya 25 persen dari sekolah kita sudah melakukan tatap muka dan angka itu harus bergeser, tatap muka terbatas ya, prokes terhadap pembelajaran tatap muka itu sangat ketat," kata Nadiem dalam diskusi Hardiknas bersama PDIP pada Rabu (5/5/2021).


"Mereka juga banyak yang kesepian dan mengalami depresi karena tidak ketemu dengan teman-teman, dengan guru, ada juga berbagai macam permasalahan domestik, dan juga mengalami berbagai laporan kekerasan domestik yang terjadi di berbagai macam rumah tangga," ungkapnya.

Mantan Bos Gojek itu juga berharap, Vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga pendidik bisa berjalan sesuai dengan target, sehingga pada Juli 2021, seluruh sekolah di Indonesia bisa buka kembali dengan prokes ketat.

"Saat guru tersebut sudah melalui vaksinasi, sekolah diwajibkan untuk membuka opsi tatap muka, mau dilakukan dua atau tiga kali seminggu dengan rotasi pagi sore itu terserah sekolah melakukannya," ucap Nadiem.

Meski begitu, Nadiem menjelaskan, dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang sekolah di masa pandemi disebutkan, keputusan terakhir pembukaan sekolah diserahkan penuh kepada orang tua atau wali murid.

Dalam SKB tersebut mewajibkan sekolah tetap memberikan dua opsi yakni pembelajaran tatap muka (offline) atau jarak jauh (online) sesuai dengan izin orang tua atau wali murid.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar