Polisi Tertipu! Dikira Granat, Ternyata Alat Bantu Seks

Selasa, 04/05/2021 22:01 WIB
Hendak dijinakkan polisi, ternyata benda mirip granat itu alat bantu seks (tempo)

Hendak dijinakkan polisi, ternyata benda mirip granat itu alat bantu seks (tempo)

Jakarta, law-justice.co - Sebuah benda mirip granat ditemukan oleh polisi Jerman. Mereka lantas menjinakkannya sesegera mungkin. Namun ternyata, benda tersebut adalah alat bantu seks.

Penemuan itu bermula dari laporan seorang perempuan. Kala itu wanita tersebut tengah joging di hutan dekat Sonnen, Jerman Selatan, Senin (26/4/2021) malam.

Perempuan itu melihat benda mencurigakan. Benda yang dikiranya sebagai granat tangan itu ada di dalam sebuah kantong plastik transparan. Dia lantas menelepon polisi.

Petugas dari unit penjinak bom Bavaria pun langsung bergegas ke lokasi. Namun, ketika dicek, ternyata benda yang dikira berbahaya itu hanyalah alat bantu seks.

"Setelah memeriksa kantong plastik, ternyata itu hanya benda mirip granat," kata pernyataan kepolisian setempat, Selasa (27/8), dikutip dari CNN.

Di dalam kantong itu juga terdapat dua kondom tak terpakai, botol pelumas kosong dan kabel USB. "Penelusuran di internet mengonfirmasi kecurigaan itu, sebenarnya itu adalah alat bantu seks yang bentuknya menyerupai granat tangan," kata polisi.

Menurut polisi, kantong itu sudah membusuk dan berada di lokasi selama beberapa waktu.

"Bagaimana barang-barang itu sampai di sana dan mengapa mereka disimpan di sana sekarang menjadi objek spekulasi," ujarnya. Polisi telah membuang barang-barang tersebut.

Granat maupun bom sisa Perang Dunia II memang kerap ditemukan di Jerman. Pada Juni 2019, penduduk Albach, Jerman Selatan pernah dikagetkan ledakan mendadak. Ledakan itu menyebabkan lubang selebar 10 meter dengan kedalaman sekitar 3,9 meter di ladang jagung.

Polisi kemudian mengatakan ledakan itu hampir pasti disebabkan oleh bom Perang Dunia II. Pada April 2018, polisi menjinakkan bom sisa Perang Dunia II yang tak meledak seberat 498 kg. Setahun kemudian, pada September 2019, hampir 60 ribu jiwa dievakuasi setelah bom seberat 1,3 ton ditemukan di Frankfurt.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar