BPOM Ungkap Efek Samping Terparah dari Vaksin Sinopharm

Jum'at, 30/04/2021 19:36 WIB
Kepala BPOM, Penny Lukito ungkap efek samping terparah dari vaksin Sinopharm (JPNN).

Kepala BPOM, Penny Lukito ungkap efek samping terparah dari vaksin Sinopharm (JPNN).

law-justice.co - Izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinopharm sudah diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM lantas mengungkapkan efek samping terparah dari penggunaan vaksin yang diproduksi di China tersebut.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, efek samping yang ditimbulkan vaksin Sinopharm seperti bengkak dan kemerahan, termasuk dalam kategori ringan.

"Efek samping lokal yang paling sering dilaporkan adalah kategori sakit swelling, rasa sakit, bengkak, kemerahan, itu termasuk kategori ringan sangat kecil itupun sekitar 0,01 persen," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (30/4/2021).

Namun, kata Penny, efek samping ringan tersebut bisa segera pulih kembali. Untuk efek samping berat grade 3 yang dilaporkan sangat kecil. Persentase kejadiannya hanya 0,01 persen.

Penny juga mengatakan, efek samping sistemik dari vaksin Sinopharm ini di antaranya sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk. Efek samping tersebut masih dalam kategori ringan.
"Jadi sangat jarang, jadi dari aspek keamanan adalah baik kategorinya dapat ditoleransi dengan baik," ucap dia.

Vaksin Sinopharm akan tiba di Indonesia pada siang ini. Vaksin tersebut akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong. Penny mengatakan, setelah vaksin Sinopharm tiba di Indonesia, pihaknya bahkan melakukan pengecekan ulang atau load release selama dua sampai tiga hari.

"Setelah diberikan load release, vaksin siap untuk digunakan dalam program vaksinasi gotong royong," tutup Penny.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar