Kesaksian RS Ummi dan Warga Demo Rumah Rizieq Bikin Habib Hanif Geram

Rabu, 28/04/2021 17:45 WIB
Habib Hanif menantu Rizieq (pikiran rakyat)

Habib Hanif menantu Rizieq (pikiran rakyat)

law-justice.co - Menantu Habib Rizieq Shihab, Hanif Alatas yang juga terdakwa dalam kasus swab test RS UMMI mencecar saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) pada Rabu (28/4/2021).

Saksi yang dicecar Hanif yakni Koordinator Forum Rakyat Pajajaran Bersatu Ahmad Suhadi. Dia diketahui juga sempat menggelar aksi di kediaman Rizieq di Kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.


Awalnya, Hanif mempertanyakan kepada Ahmad soal keterangannya di BAP yang mengaku mengadakan demo dengan motif menolak Habib Rizieq kabur dari RS UMMI.

Ahmad kemudian menjawab bahwa aksi yang pihaknya gelar dilakukan secara spontan saja.


Kemudian, Hanif mencecar pertanyaan kepada Ahmad soal dari mana pihaknya mengetahui domisili kediaman Rizieq di Sentul.

"Siapa yang memberikan informasi habib (Rizieq) di situ (sentul)?," tanya Hanif.

"Kebetulan saja pemberitaan itu kami dengar dan saya tidak tahu sosok orang yang memberikan (informasi)," jawab Ahmad.


"Iya, siapa yang memberi informasi?" tanya Hanif lagi.

"Saya lupa," tutur Ahmad.

Hanif mengaku heran dengan langkah Ahmad dan forumnya tersebut. Menurut mantunya tersebut, Rizieq selama itu tidak pernah kabur ketika menjalani perawatan di RS UMMI.

Lebih lanjut, Hanif meminta seharusnya Ahmad yang mengaku sebagai ustaz mau bertanya atau bertabayyun mencari tahu informasi kebenaran Rizieq kabur atau tidak.

"Kan saudara ustaz, kenapa saudara tidak tabayyun? Bukankah di Kemang (kediaman Ahmad) banyak sekali orang-orang FPI? Orang-orang yang berkaitan dengan Habib Rizieq atau datang ke RS UMMI, karena sadar mengatakan itu di BAP?" cecar Hanif.

"Habib kabur itu yang kami pertanyakan," jawab Ahmad.


Pendemo Rumah Habib Rizieq di Sentul


Keduanya adalah Ikha Nurhakim dan Ahmad Suhadi yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pajajaran Bersatu. Ikha merupakan koordinator aksi demonstrasi, sementara Suhadi menjabat sebagai ketua forum tersebut.


Kesaksian keduanya menarik perhatian menantu Habib Rizieq, Hanif Alatas, yang ikut menjadi terdakwa dalam perkara ini. Hanif menanyakan alasan demo dan dijawab Ikha sebagai upaya menyampaikan pendapat Lalu Hanif bertanya berapa orang yang ikut dalam aksi tersebut.


"Sekitar 20 orang," jawab Ikha di ruang sidang PN Jaktim, Rabu (28/4/2021).


Selama berjalannya aksi, kata Ikha, tak ada kerusuhan yang terjadi. Sebab, demo yang dilakukannya adalah aksi damai.
"Durasinya sekitar 30 menit, memang aksi damai," kata Ikha.

Hanif kemudian menyinggung pembentukan Forum Masyarakat Pajajaran Bersatu. Ternyata, Ikha dan Suhadi mengakui forum tersebut dibentuk dadakan sebelum aksi pada 30 November 2020.


"Jadi baru didirikan sebelum aksi? Sebelumnya enggak ada forum itu?" tanya Hanif.


"Iya," jawab Ikha.


"Anda sebagai apa?" tanya Hanif.


"Saya sebagai korlap," jawab Ikha lagi.


"Jadi tanggal 30 (November 2020) itu baru didirikan?" tanya Hanif.


"Iya, aksi juga mendadak," jawab Ikha.

Hanif kemudian bertanya kepada Suhadi. Ia menanyakan dari mana keduanya tahu kediaman Habib Rizieq di Perumahan Mutiara Sentul. Hanif curiga keduanya mendapat info Habib Rizieq punya rumah di Sentul dari kepolisian.


"Kapan polisi beritahukan Anda, Habib Rizieq Syihab ada di situ?" tanya Hanif.


"Kami tak terkait polisi, kami lakukan kegiatan itu karena sebagai protes. kami tanyakan kepada penjaga gerbang apakah ada Habib Rizieq di dalam, dijawab tidak ada," kata Suhadi.

Mendengar jawaban Suhadi, Hanif keheranan. Sebab keduanya bisa tahu kediaman Habib Rizieq di Sentul. Padahal, kata Hanif, hanya keluarga inti yang tahu Habib Rizieq di tempat tersebut.


Selain itu, markas forum tersebut juga berada di Kemang yang jauh dari Sentul.


"Bagaimana Anda tahu Habib Rizieq ada di Sentul? Karena rumah Habib Rizieq yang sudah terkenal itu di Petamburan atau rumah Habib Rizieq yang terkenal itu di Megamendung," ujar Hanif.


"Keluarga pun tidak tahu rumah di Sentul. Keluarga selain anak istri ya, enggak ada yang tahu. Pengurus FPI juga enggak ada yang tahu. Di mana Anda tahu rumah Habib Rizieq ada di situ? karena enggak ada yang tahu, karena itu rumah baru," tanya Hanif.

Namun Suhadi malah berkilah. Dia tak menjawab pertanyaan tersebut, dan justru bertanya balik soal kebenaran Habib Rizieq ada di Sentul atau tidak.
"Kalau demikian betul Habib Rizieq ada di situ?" tanya Suhadi.


"Pertanyaan saya, dari mana Saudara tahu (Habib Rizieq) ada di sana, bisa deteksi?" tanya Hanif balik.


"Kami dapatkan info, karena itu masih di Kabupaten Bogor," jawab Suhadi.


Hanif masih tak puas dengan jawaban Suhadi. Ia kembali bertanya dari mana Suhadi mendapat info Habib Rizieq punya rumah di Sentul. Sebab pemberitaan media bahwa Habib Rizieq di Sentul setelah aksi keduanya.


"Siapa yang berikan informasi? Karena di persidangan Anda disumpah, karena enggak ada yang tahu itu?" tanya Hanif.


"Kebetulan saja memang pemberitaan itu kami dengar dan saya tidak tahu sosok orang yang memberikan," jawab Suhadi.


"Yang berikan info Habib Rizieq ada di situ siapa? Karena Saudara ada di Kemang, enggak mungkin jauh sekali ke Sentul?" tanya Hanif.


"Saya lupa," jawab Suhadi.


"Lupa ya? saudara disumpah dan tanggung jawabkan di depan Allah SWT," timpal Hanif.

Dalam kesempatan itu, Hanif turut bertanya mengenai spanduk yang dibawa saat aksi demo di Sentul. Sebab, mulanya kedua saksi mengakui aksi demonstrasi untuk mengkonfirmasi keberadaan Habib Rizieq di Sentul.


Tetapi, Habib Rizieq merasa aneh karena niatan tersebut berbeda dengan spanduk yang mereka bawa.


"Anda ingin konfirmasi, tapi spanduk yang Anda bawa (bunyinya) adili Rizieq, jangan kabur, ini kata-kata adili Rizieq jangan kabur ini konfirmasi? itu yang buat spanduk siapa?" tanya Habib Rizieq ke Suhadi.


Diketahui, saat itu tengah ramai kabar Habib Rizieq kabur saat menjalani perawatan di RS UMMI, Bogor.

Terkait pernyataan Habib Rizieq, Suhadi tak menjawab. Habib Rizieq kemudian beralih bertanya ke Ikha. Namun Ikha membantah membuat spanduk tersebut.
"Bukan," kata Ikha.


"Pak Suhadi?" tanya Habib Rizieq.


"Tidak," jawabnya.


Habib Rizieq heran. Sebab pedemo tak tahu sama sekali siapa yang membuat spanduk.


"Jadi enggak tahu yngg buat spanduk? jadi ada demo ini tapi anda enggak tahu pembuat spanduk? siapa itu yang buat spanduk?" tanya Habib Rizieq.
"Iya," jawab Ikha.

Dalam perkara ini, Habib Rizieq menjadi terdakwa bersama menantunya, Hanif Alatas dan Dirut RS Ummi, Andi Tatat. Mereka dijerat dakwaan berlapis, salah satunya menyebarkan berita bohong yang menimbulkan keonaran.

Pengadilan Negeri Jakarta Timur kembali menggelar sidang kasus data swab di RS UMMI, Bogor, dengan terdakwa Habib Rizieq Syihab dkk. Dalam sidang tersebut, jaksa penuntut umum menghadirkan 2 orang saksi yang menggelar demonstrasi di kediaman Habib Rizieq di Perumahan Mutiara Sentul, Bogor, pada 30 November 2020.

Adapun dalam persidangan kali ini, delapan orang saksi dihadirkan oleh jaksa. Delapan saksi itu, yakni Zulfikar (Karyawan RS Ummi), Fitri Sri Lestari (perawat RS Ummi), Najamudin (karyawan RS Ummi), M Aditya (Mahasiswa IBI Kesatuan Bogor), M Aslan (Mahasiswa IBI Kesatuan Bogor), Ahmad Suhadi (Guru Ngaji), Ika Nurhakim (Swasta), dan Herdiansyah (Buruh Harian Lepas).

Dalam kasus swab test RS UMMI, Habib Rizieq Shihab didakwa dianggap telah menyebarkan berita bohong atau hoaks yang menyebabkan keonaran soal kondisi kesehatannya yang terpapar Covid-19 saat berada di RS UMMI Bogor.

Habib Rizieq dalam perkara tersebut didakwa dengan Pasal 14 ayat (1), ayat (2), Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 14 ayat (1), ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 216 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar