Bos Wajan Dibunuh Saat Berhubungan, Desahan Keras Jadi Kode Eksekusi

Jum'at, 23/04/2021 19:20 WIB
Pelaku pembunuhan terhadap bos wajan Budiyantoro yang dibunuh saat berhubungan badan dengan istrinya (Tribunnews)

Pelaku pembunuhan terhadap bos wajan Budiyantoro yang dibunuh saat berhubungan badan dengan istrinya (Tribunnews)

law-justice.co - Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengungkap kasus pembunuhan terhadap bos Wajan bernama Budiyantoro, yakni kesepakatan istri dan karyawannya. Namun, ada satu fakta unik yang terungkap terkait kasus pembunuhan ini, yakni aksi dilakukan saat korban dengan istrinya, Kusrini berhubungan badan dan desahan sebagai kode untuk mulai mengeksekusi korban.

Polres Bantul mengungkap fakta baru kasus pembunuhan bos wajan Budiyantoro (38) pada akhir Maret lalu. Ternyata istri korban, Kusrini (30) mengode Nur Kholis (22), yang sudah bersembunyi di dalam rumah, untuk menjerat leher korban dengan mengeluarkan desahan kencang saat berhubungan intim.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan, dalam narasi tersangka, sebelum melakukan aksi itu, sempat berkomunikasi lewat chatting dan video call untuk merencanakan pembunuhan itu. Hal itu ternyata hanya untuk mengundang Nur bersembunyi di rumah korban.

"Selanjutnya Nur Kholis datang dengan menyelinap ke rumah korban. Setelah itu, sesuai rencana, eksekusi dilakukan pada saat berhubungan intim, lalu istri korban memberi kode khusus kepada Nur lewat desahan," katanya saat ditemui di Polres Bantul.

Semula korban dan istrinya melakukan hubungan intim di kamar. Namun, karena Kusrini menilai kamar tersebut kurang pas untuk melakukan eksekusi, akhirnya keduanya berpindah di ruang tamu.

"Nah, di situlah keduanya berhubungan intim dan istri korban beri kode (desahan keras) ke Nur dan Nur keluar dari gudang lalu menjerat leher korban dari belakang," ujarnya.

Tak hanya itu, saat korban tergeletak karena jeratan Nur, ternyata Kusrini juga ikut membungkam mulut suaminya. "Kemudian istrinya turut serta dalam membungkam mulut korban supaya cepat meninggal," imbuh Ngadi.

Setelah korban dinyatakan meninggal, mereka mengenakan pakaian ke tubuh korban, lalu membungkusnya dengan kain seprai. Jasad korban lalu ditaruh di dalam gudang. Sampai pukul 9-11 malam baru korban dibuang oleh Nur dengan menggunakan mobil.

"Awalnya mau pakai motor. Tapi, karena jasad korban bertubuh besar, makanya pakai mobil," ucapnya.

Selain itu, Ngadi menyebut, kedua pelaku memiliki hubungan khusus. Keduanya tega membunuh korban karena mengaku hendak diancam dibunuh oleh korban.

Dugaan juga diperkuat pengakuan Kusrini. Menurutnya, Nur berkeinginan membunuh korban setelah melakukan pertemuan dan terjadi keributan hebat. Hal itu karena hubungannya dengan Nur ketahuan dan korban tidak terima.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar