Bikin Khawatir, Menkes Peringatkan Virus London Mulai Bermutasi di RI

Jum'at, 23/04/2021 17:45 WIB
Ilustrasi virus corona. (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Ilustrasi virus corona. (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

law-justice.co - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan satu varian mutasi Covid-19 yang dinilai berbahaya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah ada di Indonesia sejak Januari 2021. Menkes menyatakan varian mutasi Covid-19 itu diidentifikasi ke dalam kategori B.1.1.7 atau variants of concern dari WHO.

“Yang berbahaya itu ada tiga, B.1.1.7 dari London, B.1.351 dari Afrika Selatan dan P.1 dari Brasil dan ini yang berbahaya satu sudah teridentifikasi masuk ke Indonesia yakni mutasi dari London,” kata Budi saat menyampaikan keterangan pers secara daring, Jumat (23/4/2021).

Saat ini, Budi mengatakan pemerintah telah rampung memeriksa atau melakukan Whole Genome Sequencing terhadap 1.191 spesimen pasien konfirmasi positif Covid-19 sejak Januari 2021.

“Hasilnya kita lihat memang ketemu variants of concern yang ada atau mutasi yang ada di India dan Eropa yang penularannya sangat cepat ini yang namanya B.1.1.7,” ujarnya. Dengan demikian, Budi menegaskan, pihaknya bakal menggenjot kembali program vaksinasi nasional untuk mengantisipasi peningkatan porsi varian mutasi Covid-19 di Tanah Air.

Sebelumnya, Inggris menemukan lagi 55 kasus varian Covid-19 yang awalnya muncul di India, demikian pernyataan Public Health England (PHE) pada Kamis (22/4/2021).

Otoritas Inggris akan menambahkan India ke daftar merah perjalanan mulai Jumat (23/4/2021) pagi. Total 132 kasus terkonfirmasi dan kemungkinan varian Covid-19 B1617 kini ditemukan di Inggris.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada Senin (19/4/2021) mengumumkan, bahwa India akan dimasukkan ke dalam daftar merah perjalanan, yang artinya setiap kedatangan asal India harus menjalani karantina di hotel.

Terdapat 70 kasus baru varian Covid-19 yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan, yang dikenal B1351, dalam sepekan hingga 21 April, menurut PHE. Sementara itu, 117 WN India masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten pada 21 April 2021.

Adapun, India saat ini tengah berjibaku melawan mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1617 yang bermuatan mutasi ganda. Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto menerangkan ada 117 warga India tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 21 April malam dengan menumpang pesawat AirAsia XZ988. Pesawat itu membawa 127 penumpang dan kru, 117 diantaranya warga negara India.

Romi mengatakan setibanya di Soekarno-Hatta, seluruh penumpang pesawat itu menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta. "Pemeriksaan kesehatan dan PCR/ Swab," kata Romi dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4/2021).

Setelah dinyatakan sehat dan tidak ada indikasi terjangkit Covid-19, warga negara India itu menjalani pemeriksaan dokumen imigrasi. "Setelah diperiksa dokumen, 117 warga India itu memenuhi syarat masuk Indonesia, mereka memiliki Kitas dan Kitap," ujarnya.

Setelah lolos pemeriksaan kesehatan dan dokumen keimigrasian, rombongan warga India itu ditangani Satuan Tugas Covid-19 untuk diarahkan Karantina selama 5 hari.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar