Update Pencarian Kapal Selam Nanggala: KRI Deteksi Titik Magnet Kuat

Jum'at, 23/04/2021 09:34 WIB
TNI AL sampaikan kronoogi hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan di Selat Bali (Tribunnews)

TNI AL sampaikan kronoogi hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan di Selat Bali (Tribunnews)

law-justice.co - Proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali sejak Rabu (21/4) kembali berlanjut hari ini, Jumat (23/4).

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Achmad Riad menyatakan dalam perkembangan terkini, KRI Rimau mendeteksi satu titik magnet diduga berasal dari KRI Nanggala di perairan utara Bali tersebut.

"Ada satu titik magnet yang kuat. Mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar itu. Mudah-mudahan itu jadi titik terang," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari Bali, Jumat pagi.

Riad mengatakan KRI Rigel yang memiliki peralatan sonar bawah laut diharapkan bisa segera merapat pada siang ini untuk memperjelas temuan yang ditangkap KRI Rimau tersebut.

Riad mengatakan semua wilayah perairan di utara Bali yang menjadi area diduga titik terakhir hilang kontak KRI Nanggala menjadi kawasan pencarian. Dia pun memastikan pencarian mengerahkan segala peralatan.

Selain itu, kapal penyelamat kapal selam MV Swift dari Singapura diperkirakan tiba paling lambat malam nanti.

Keluarga Awak KRI Nanggala Sangat Yakin Kembali Selamat

Anggota keluarga Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, salah satu prajurit TNI di KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Perairan Bali, meyakini para awak kapal selam tersebut bakal kembali dengan selamat.

Yayak Dwi Ernawati (46), mertua Serda Pandu mengungkapkan optimisme bahwa menantunya itu akan segera ditemukan dan pulang dalam keadaan selamat.

"Saya sangat yakin Pandu akan kembali dengan selamat," ucao Yayak di kediamannya di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Yayak menuturkan pernikahan putrinya, Mega Dian Pratiwi (23) dengan Serda Pandu belum genap dua bulan. Sesaat setelah melangsungkan pernikahan, kata dia, Pandu sudah kembali ditugaskan untuk mengikuti pelatihan militer.

"Setelah menikah, sekitar tiga hari kemudian langsung berangkat ke Surabaya, dan pada hari Senin (18/4) menghubungi kami menyampaikan akan mengikuti latihan militer," ungkap Yayak.

Dia mengaku mendapatkan informasi mengenai hilangnya kontak kapal selam Nanggala-402 setelah berbuka puasa pada Rabu (21/4) lalu. Kata Yayak, dia memperoleh kabar itu dari teman-temannya.

"Memang sampai sekarang kami belum dapat informasi secara utuh dari Lanal Banyuwangi, rencananya malam ini atau besok kami ke sana [Lanal]," tuturnya.

Menantu Yayak, Serda Pandu adalah satu dari 53 prajurit TNI dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang dinyatakan hilang kontak di Perairan Bali sejak Rabu (21/4) pagi. TNI telah mengerahkan lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan lebih dari 400 personel.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar