Setelah Citibank Akan Tutup Kartu Kredit di Indonesia,Siapa yang Beli?

Kamis, 22/04/2021 17:56 WIB
Logo Citibank Indonesia

Logo Citibank Indonesia

law-justice.co - Citibank Indonesia menyatakan akan cabut dari bisnis konsumer dan menutup bisnis kartu kreditnya di Indonesia dan akan fokus menggarap layanan perbankan institusional. Bank asal Amerika Serikat (AS) ini telah menyampaikan rencana tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Hanya saja, teknis pelaksanaan pelaksanaan penutupan bisnis ritelnya itu belum ditetapkan hingga saat ini. Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, OJK telah menerima penjelasan dari Citibank terkait perubahan bisnisnya di Indonesia.  Namun, saat ini belum ditetapkan bagaimana teknis pelaksanaan penutupan bisnis konsumer tersebut. 

"Pihak Citibank Indonesia masih menunggu detail keputusan (dari Citigroup) karena belum terdapat rincian teknis pelaksanaan," kata Sekar kepada pers.

Kartu kredit merupakan salah satu bisnis di segmen konsumer yang dilayani Citibank Indonesia. Rencana penutupan bisnis konsumer ini tentu akan jadi potensi bagi bank lain untuk memperluas pangsa pasar kartu kreditnya. Hanya saja, hingga saat ini belum ada bank yang menyatakan tertarik untuk membeli bisnis kartu kredit Citibank. 

Citibank Indonesia tetap berkomitmen untuk tetap mematuhi ketentuan di Indonesia dalam menindaklanjuti arahan perubahan rencana bisnis Citigroup tersebut. Bisnis konsumer banking itu akan tetap berjalan normal sampai dengan arahan dari global terkait tahapan waktu penutupan bisnis konsumer itu diterima.

Penutupan segmen konsumer banking Citigroup tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga terjadi pada 13 wilayah Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika,  termasuk termasuk China, India, Australia, Polandia dan Rusia. Citigroup akan memfokuskan bisnis konsumer bankingnya di Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab dan London. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), total jumlah kartu kredit yang beredar per Februari 2021 mencapai 16,79 juta atau turun 4,6% secara tahunan (year on year/yoy). Dalam dua bulan pertama tahun ini, frekuensi transaksi kartu utang ini juga turun 27% yoy jadi 41,9 juta dengan nilai transaksi anjlok 35% yoy menjadi Rp 35,41 triliun.

BCA tercatat memiliki jumlah kartu kredit terbesar yang beredar 4,2 juta pada Februari 2021 atau meningkat dari 4,1 juta pada Februari 2020. Jika dibandingkan ke data BI maka pangsa pasar total kartu kredit bank ini mencapai 25% per Februari.

Bank lain yang memiliki pangsa pasar kartu kredit terbesar adalah; Bank mandiri, Bank BNI dan Bank CIMB Niaga Tbk.

(Farid Fathur\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar