Bisa Terjadi Awak KRI Nanggala-402 Buang BBM Agar Kapal Mengapung

Kamis, 22/04/2021 17:44 WIB
Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan di Selat Bali (Tribunnews)

Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan di Selat Bali (Tribunnews)

law-justice.co - Adanya tumpahan minyak sempat terlihat di lokasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali, menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, karena ada kemungkinan kru kapal membuang BBM agar kapal bisa mengapung.

Yudo mengatakan kemungkinan pertama adalah tangki kapal mengalami keretakan. "Tumpahan minyak yang ditemukan itu ada 2 kemungkinan, karena sampai sekarang kapalnya sekarang belum terdeteksi.

Pertama kemungkinan tangkinya mengalami keretakan, sehingga bocor kalau dia masuk ke dalam terus kemudian kondisi blackout masuk ke dalam terus dengan kedalaman kurang lebih 500 sampai 700 (meter) ini bisa," kata Yudo dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai Bali, Kamis (22/4/2021).

Kemungkinan kedua, lanjut Yudo, anak buah kapal (ABK) membuang bahan cair dalam kapal. Hal itu dilakukan agar kapal lebih ringan dan bisa mengapung.

"Apabila itu masih bisa melayang di kedalaman 50 sampai 100 (meter) kemungkinan ABK-nya membuang bahan cair yang ada di situ, di situ ada oli, ada minyak, dibuang. Harapannya ini untuk mengapungkan, jadi untuk meringankan berat kapal selam tersebut sehingga kondisinya bisa melayang," ujarnya.

Namun dua hal yang disampaikan Yudo tersebut baru sebatas kemungkinan. Kepastian apa yang terjadi harus menunggu badan kapal ditemukan.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berharap seluruh awak kapal selam tersebut dapat diselamatkan. Hadi menyampaikan bantuan terkait kegiatan pencarian dibantu Polri, KNKT, BPBD Bali, dan Basarnas. Hadi menambahkan bantuan juga datang dari tiga negara sahabat.

"Sampai hari ini upaya pencarian masih terus dilakukan oleh TNI AL. Seluruh prajurit di lapangan sedang melaksanakan pencarian dan pertolongan terhadap KRI Nanggala-402," ujar Marsekal Hadi.

(Farid Fathur\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar