Tak Senang dengan Impor Beras, Jokowi Sampaikan Janji Khusus

Kamis, 22/04/2021 12:26 WIB
Tak senang dengan impor beras, Presiden Jokowi akan hentikan impor beras hingga akhir tahun (Republika)

Tak senang dengan impor beras, Presiden Jokowi akan hentikan impor beras hingga akhir tahun (Republika)

law-justice.co - Kebijakan impor beras ternyata tak disukai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Oleh karena itu, dia berjanji pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga akhir tahun.

Hal itu ditegaskan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Kunjungan itu bertujuan melihat secara langsung panen di desa tersebut.

"Insya Allah nanti sampe akhir tahun, kalau kita tahan produksinya bagus, berarti juga tidak akan impor," kata dia yang dikutip Kamis (22/4/2021).

Menurutnya, impor beras yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini adalah rencana yang dilakukan Pemerintah. Ia mengakui sebelumnya ada rencana impor beras yang diajukan dan telah disetujui.

Namun, ia menekankan ada sejumlah faktor yang dipertimbangkan Pemerintah sebelum melakukan impor beras seperti cuaca. Tujuannya adalah demi mengamankan cadangan pangan.

"Tapi karena hitung-hitungan, banyak yang kena banjir, pandemi, kadang memang hitung-hitungan kalkulasi, waduh ini kurang, sehingga perlu tambahan untuk cadangan," jelasnya.

Lanjutnya, dengan melihat hasil panen petani yang bisa mencukupi untuk kebutuhan dan cadangan, maka Pemerintah tidak jadi melakukan impor beras hingga akhir tahun ini.

"Intinya kita ingin terus membangun sebuah pertanian yang semakin baik produksinya dan kita harap jadi sebuah ketahanan pangan bagi Indonesia. Tentu saja kita juga ingin swasembada. Pemerintah sebetulnya tidak seneng dan tidak suka yang namanya impor beras," tegasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga akhir Maret 2021 ini, Pemerintah masih melakukan impor beras. Bahkan impor beras alami kenaikan signifikan baik dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) ataupun periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Berdasarkan data BPS, impor beras pada Maret tercatat sebanyak 28,44 ribu ton naik 16,08% (yoy). Sedangkan, dibandingkan dengan Februari 2021 impor juga naik tajam 254,82%.

Jika dilihat secara kumulatif (Januari-Maret), impor beras di kuartal I-2021 tercatat sebanyak 60,33 ribu ton dengan nilai US$ 25,08 juta. Impor ini naik 55,07% dibandingkan dengan kuartal I-2020 yang sebanyak 38,9 ribu ton dengan nilai US$ 22,27 juta.

Ada lima negara utama yang melakukan impor beras ke Indonesia. Menariknya, di Maret ini impor beras terbanyak berasal dari India yang pada bulan sebelumnya hampir tidak ada impor dari negeri Shah Rukh Khan tersebut.

Sedangkan, Vietnam yang biasanya menjadi negara pengimpor beras terbanyak ke RI ada diposisi terakhir dari lima negara utama pengimpor beras ke dalam negeri.

Berikut 5 negara pengimpor beras ke Indonesia di Maret ini:

1. India sebanyak 19,93 ribu ton dengan nilai US$ 7,61 juta

2. Thailand sebanyak 3,5 ribu ton dengan nilai US$ 2,41 juta

3. Pakistan sebanyak 3,47 ribu ton dengan nilai US$ 1,38 juta

4. Vietnam sebanyak 1,54 ribu ton dengan nilai US$ 850,2 ribu

5. Myanmar untuk bulan lalu tidak melakukan impor ke Indonesia, atau turun 100% dibandingkan Februari 2021 yang impornya mencapai 1,5 ribu ton.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar