Ramai Hijrah ke Liga Super Eropa, 7 Klub Besar Ini Malah Menolak

Selasa, 20/04/2021 20:38 WIB
7 Klub besar Eropa tolak Liga Super Eropa, salah satunya Bayern Munchen (Foto: CBS Sport)

7 Klub besar Eropa tolak Liga Super Eropa, salah satunya Bayern Munchen (Foto: CBS Sport)

law-justice.co - Sudah ada 12 klub besar Eropa yang siap bergabung dengan Liga Super Eropa (European Super League). Meski begitu, sejumlah klub besar juga enggan dan bahkan menolak untuk berpartisipasi di kompetisi tandingan liga Champions Eropa tersebut.

Diketahui, ada 12 klub dari tiga Liga Top Eropa: Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Arsenal, Liverpool, Chelsea, AC Milan, Inter Milan, dan Juventus. Meskipun dibentuk klub-klub besar, namun tidak semua klub di Benua Biru menunjukkan respons positif dan berminat bergabung dengan European Super League.

Dikutip dari Liverpool Echo, selain penolakan klub-klub lain juga mengkritik gagasan Super League ini, seperti: Benfica, Valencia, dan Borussia Dortmund. CEO Ajax Amsterdam Edwin van der Sar juga dilaporkan memilih setia kepada UEFA.

7 Klub yang Menolak Masuk European Super League:

1. Borussia Dortmund

CEP Dortmund Hans-Joachim Watzke mengatakan, pihaknya setuju dengan pandangan Asoasiasi Klub Eropa (ECA) tentang European Super League sebagai liga yang memisahkan diri. Sebaliknya, Dortmund mendukung reformasi Liga Champions oleh UEFA dan sejalan dengan sikap ECA.

2. Bayern Munchen

Pelatih Munchen Hansi Flick menentang rencana liga baru itu dan mengatakan Super League tidak akan bermanfaat bagi sepak bola. Sejauh ini Munchen belum mengeluarkan pernyataan resmi. Akan tetapi, Ketua Munchen Karl Heinz Rummenigge dilaporkan akan menggantikan Andrea Agnelli dari Juventus di Komite Eksekutif UEFA.

3. Zenit St. Petersburg

Laporan dari Rusia mengklaim, Zenit juga didekati guna bergabung sebagai klub pendiri European Super League, akan tetapi mereka memilih menolak.

Salah satu faktor yang membuat Zenit menolak Super League adalah Gazprom yang jadi sponsor mereka juga sebagai sponsor Liga Champions selama beberapa tahun

4. FC Porto

Porto sebelumnya dirumorkan akan jadi salah satu dari tiga tim yang menyusul sebagai `klub pendiri` European Super League. Akan tetapi, Presiden Porto Nuno Pinto da Costa mengatakan mereka tidak bergabung dengan Super League.

"Kami tidak bisa berpartisipasi dalam hal apa pun yang melanggar aturan. Kami di Liga Champions, dan kami berharap terus di sana selama bertahun-tahun," ujar Da Costa.

5. Paris Saint-Germain

PSG dikabarkan tetap setia dengan UEFA, khususnya Presiden Aleksander Ceferin. Les Parisien juga diklaim menentang ide kompetisi yang terbatas pada jumlah tertentu.

Faktor lainnya, kepemilikan PSG yang berasal dari pengusaha Qatar ingin tetap mendapatkan dukungan dari FIFA menjelang Piala Dunia 2022.

Selain itu, Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi yang juga mewakili beIN Sports, pemilik hak siar Liga Champions tidak ingin bisnisnya itu terdampak dengan ikut Super League.

6. RB Leipzig

Leipzig jadi klub Jerman lain yang dikaitkan dengan European Super League. Hanya saja, CEO Leipzig Oliver Mintzlaff jadi salah satu yang mengutuk liga yang dipimpin Florentino Perez tersebut.

"Kami adalah pendukung kompetisi olahraga. Dan kompetisi olahraga dalam sepak bola profesional berarti berjuang mencapai posisi di klasemen domestik yang memungkinkan tim untuk mengikuti kompetisi internasional," ucap Mintzlaff.

"Bagi kami, mengubah ini sama sekali tidak mungkin. Kami menolak rencana apa pun untuk mendirikan Super League," ucap Mintzlaff menambahkan.

7. Sevilla

Meski Super League didukung tiga klub raksasa Liga Spanyol, namun Sevilla tidak berminat bergabung. Bahkan, dalam rilisnya Sevilla seperti membongkar sisi buruk dari European Super League.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar