Manfaatkan! Cepat Ambil Pinjaman 100 Juta per Orang di Bank Pemerintah

Senin, 19/04/2021 21:21 WIB
Pemerintah beri pinjaman Rp100 juta melaui bank Himbara (BRI, BNI, dan Mandiri) (motorplus)

Pemerintah beri pinjaman Rp100 juta melaui bank Himbara (BRI, BNI, dan Mandiri) (motorplus)

law-justice.co - Pemerintah kembali memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memanfaatkan kebijakan di sektor ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Kali ini, melalui bank negara, pemerintah memberikan pinjaman Rp100 juta per orang untuk membantu menjaga kelangsungan usaha.

Pijaman melalui bank BRI, BNI dan Mandiri atau bank Himbara yang merupakan tanpa agunan ini harus dipakai untuk modal usaha. Keijakan ini cocok untuk yang punya usaha kecil dan menangah alias UMKM yang butuh dana segar. Sehingga usahanya makin berkembang meski terdampak pandemi.

Adapun ketiga bank tersebut penyalur pinjaman tanpa agunan dalam program KUR (Kredit Usaha Rakyat). KUR untuk pelaku usaha atau UMKM plafonnya diperbesar, asalnya Rp 50 juta kini jadi Rp 100 juta per orang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, plafon KUR tanpa jaminan ditingkatkan jadi Rp 100 juta yang sebelumnya Rp 50 juta. Penyesuaian besaran KUR ini dilakukan lantaran Presiden RI Joko Widodo meminta porsi pembiayaan UMKM mampu mencapai level lebih dari 30 persen tahun 2024.

Adapun saat ini, porsi pembiayaan UMKM berada di level 18 persen - 20 persen. "Pak Presiden meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan, sehingga Presiden memberikan arahan kredit UMKM ditargetkan di tahun 2024 adalah lebih dari 30 persen," ujar Airlangga dalam konferensi virtual usai Rapat Terbatas (Ratas), Senin (5/4/2021).

Tak hanya KUR tanpa jaminan, kredit UMKM dengan plafon antara Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar pun ditingkatkan besarannya menjadi Rp 20 miliar. Airlangga menyebut, Presiden meminta bunga KUR yang plafonnya ditingkatkan tersebut tetap bersaing.

Untuk itu pihaknya akan rapat secara internal untuk membahas berbagai program yang bisa membuat suku bunga KUR tak memberatkan. "Pak Presiden minta suku bunga bersaing di kisaran 6 persen. Tentu ada penambahan yang dibahas lagi secara internal," ucap dia.

Adapun opsinya, antara lain membuat program penjaminan melalui Askrindo maupun Jamkrindo yang lebih besar, pemberian subsidi bunga KUR di luar program PEN dengan besaran sekitar Rp 10 triliun per tahun, maupun percepatan realisasi anggaran PEN.

"Dan apabila dilakukan ada anggaran tambahan yang diperlukan, yang sekarang dialokasikan seperti misalnya (subsidi) KUR 3 persen sampai 3 bulan, kredit UMKM dengan subsidi sampai Juni, dana yang dipersiapkan sekitar Rp 7 triliun. Tentu ada penambahan," papar Airlangga.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap, penambahan porsi kredit untuk usaha mikro bakal mendorong UMKM naik kelas secara lebih cepat.

"Jadi kita berharap dengan perubahan dan kebijakan anggaran pembiayaan ini, bisa semakin banyak usaha mikro yang naik menjadi usaha kecil, kecil menjadi menengah, dan seterusnya," pungkasnya.

Sementara itu pada tahun 2020, realisasi KUR mencapai Rp 198,53 triliun atau 104 persen melampaui target. KUR terdiri dari kredit usaha mikro di bawah Rp 10 miliar dengan penyaluran Rp 8,49 triliun untuk 2,4 juta nasabah.

KUR terbesar adalah kredit antara Rp 10 juta sampai Rp 50 juta dengan total Rp 128 triliun kepada 3,6 juta nasabah.
Sedangkan kredit dalam jumlah besar antara Rp 50 juta hingga Rp 500 juta mencapai Rp 59 triliun.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar