Siapa Berani Sabotase? Vaksin Nusantara Program Ketahanan Nasional TNI

Minggu, 18/04/2021 10:08 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja dengan komisi IX di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/11/2020). (Foto: BeritaSatu Photo/Ruht Semiono)

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja dengan komisi IX di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/11/2020). (Foto: BeritaSatu Photo/Ruht Semiono)

law-justice.co - Ujicoba klinis fase II Vaksin Nusantara (Vak Nus) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, merupakan program Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam upaya mendukung ketahanan nasional di bidang kesehatan.

Hal itu terungkap dari sumber RSPAD Gatot Subroto yang tidak bersedia disebutkan namanya, Sabtu siang, (17/4).

Sumber juga menegaskan, pernyataan Peneliti Utama Vaksin Nusantara, Kolonel Corps Kesehatan Militer (CPM) Jonny, Kamis, 15 April 2021, bahwa RSPAD Gatot Subroto tunduk kepada kaidah ilmiah di dalam melakukan penelitian, karena membawa reputasi TNI dan Negara, adalah sikap resmi kelembagaan TNI.

Berbagai upaya dilakukan pihak tertentu untuk menggagalkan uji klinis Vaksin Nusantara menunjukkan bahwa ada operasi dari pihak-pihak yang ingin mensabotase usaha Letnan Jenderal TNI Terawan Agus Putranto, mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, untuk memastikan jalan keluar terbaru pandemi Covid-19.

TNI menunjukkan dukungan penuh (full support) terhadap upaya Terawan tersebut.

"TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, full support pada upaya Vaksin Nusantara,” kata peneliti utama uji klinik tahap II Vaksin Nusantara, Kolonel Jonny seperti melansir rmol.id.

Uji klinis Vak Nus di RSPAD Gatot Subroto yang dilakukan Terawan dalam beberapa waktu terakhir ini menunjukkan dukungan TNI.

"Jangan pernah ragu pada TNI, karena masalah Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah menjadi urusan TNI karena mengancam keselamatan rakyat dan kedaulatan Indonesia,” ujar sumber tadi.

Ia memastikan masyarakat Indonesia mendukung upaya dr. Terawan dan jangan ada yang mencoba mengganggu apalagi membatalkan usaha ini.

"Bukan itu saja, keselamatan dr Terawan dan timnya menjadi tanggung jawab TNI sepenuhnya. Karena mereka sedang berupaya mencari jalan keluar bagi keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia,” tegasnya.

Beberapa pihak yang mendeskreditkan metode denditrik dalam penanganan vaksin ini pasti disupport oleh perusahaan farmasi dan vaksin yang terancam oleh temuan dr. Terawan.

"Dalam dunia farmasi dikenal dengan the big six. Tiga perusahaan besar di Amerika dan dua lagi di Eropa. Mereka panik dan membiayai para ahli dan media massa untuk menggagalkan Terawan,” ujar sumber tadi.

Menurutnya, dunia internasional mendukung penuh upaya dr. Terawan, karena kalau selesai nanti, Vak Nus yang akan menyelesaikan pandemi Covid-19 ini.

"Amerika dan China sedang berlomba untuk menyelesaikan uji klinis. Jepang sedang melobby untuk menggunakannya. Namun yang terpenting, Penggunaan metode denditrik pada Vaksin Nusantara ini menjadi patent Indonesia, patent dokter Terawan,” tandasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar