Rusia Bakal Usir Diplomat AS dari Moskow, Mau Perang?

Sabtu, 17/04/2021 05:50 WIB
Pemerintah Rusia bakal usir diplomat AS dari  Moskow (Financial Times)

Pemerintah Rusia bakal usir diplomat AS dari Moskow (Financial Times)

law-justice.co - Hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) kembali memanas beberapa hari terakhir. Buntutnya, Rusia bakal mengusir diplomat AS dan bahkan akan memberikan sanksi kepada pejabat AS yang berada di Moskow.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (17/4/2021), Amerika Serikat mengumumkan sanksi dan pengusiran 10 diplomat Rusia sebagai pembalasan atas campur tangan Kremlin dalam pemilihan AS, serangan dunia maya besar-besaran, dan aktivitas bermusuhan lainnya.

"Kami akan menanggapi tindakan ini dengan sikap balas dendam. Kami akan meminta sepuluh diplomat AS di Rusia untuk meninggalkan negara itu," kata Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov kepada wartawan.

Dia juga mengatakan bahwa pembantu utama kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yury Ushakov, telah merekomendasikan utusan AS John Sullivan pergi ke Washington untuk melakukan `konsultasi serius`.

Lavrov mengatakan bahwa Rusia Jumat malam waktu setempat akan mempublikasikan daftar pejabat AS yang akan masuk daftar hitam. Namun dia mengatakan Moskow sedang `mempelajari` proposal Presiden AS Joe Biden untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Putin.

Lavrov juga mengatakan bahwa Rusia akan mengusir diplomat Polandia sebagai tanggapan atas langkah serupa yang dilakukan Warsawa.

AS mengusir 10 diplomat yang termasuk tersangka mata-mata, dan memberikan sanksi kepada 32 orang yang dituduh mencampuri pemilihan presiden AS tahun 2020. Biden pada Kamis (15/4) menggambarkan sanksi itu sebagai tanggapan yang terukur dan proporsional terhadap tindakan Moskow dan mengatakan Washington tidak ingin memulai siklus eskalasi dan konflik.

Pada bulan Maret, Rusia memanggil duta besarnya di Amerika Serikat ke Moskow untuk konsultasi tentang masa depan hubungan AS-Rusia.

Langkah langka itu dilakukan setelah Biden mengatakan Putin akan membayar harga atas tuduhan campur tangan pemilu dan setuju dengan penilaian bahwa Putin adalah pembunuh.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar