Respons Tegas Ahok Ketika Disebut Akan Jadi Menteri Investasi

Jum'at, 16/04/2021 18:52 WIB
Respons Ahok ketika disebut akan jadi Menteri Investasi (merdeka).

Respons Ahok ketika disebut akan jadi Menteri Investasi (merdeka).

law-justice.co - Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok santer dikabarkan akan menjadi Menteri Investasi, sebuah kementerian yang baru dibentuk oleh Presiden Joko Widodo. Isu tersebut langsung direspons oleh Ahok yang menegaskan bahwa tugas utamanya saat ini adalah bekerja di Pertamina.

"Saya ditugaskan di Pertamina," kata Ahok, Jumat (16/4/2021).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan siap melakukan reshuffle kabinet setelah DPR menyetujui penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Parlemen juga menyetujui pembentukan kementerian baru, yaitu Kementerian Investasi. Sejak lama, Jokowi memang berkeinginan untuk membentuk kementerian yang fokus mengurusi investasi.

Perihal Kementerian Investasi, pemerintah sudah mendapat `lampu hijau` DPR yang menyetujui Surat Presiden berisi pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian. Pengusaha juga sudah menyambut positif pembentukan kementerian Investasi.

Sejumlah nama pun santer dikabarkan bakal mengisi posisi tersebut. Selain Ahok, ada pula Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahaladia dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Nama Ahok digaungkan pertama kali oleh Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis Fadhli Harahab yang menyebut sosok Ahok cocok menjadi Menteri Investasi.
Baca: Beredar Nama Calon Menteri Investasi: Bahlil, Ahok, dan Lutfi

Hendrawan Supratikno, Politikus Senior PDIP, lantas angkat bicara. Menurutnya, siapapun yang dipilih oleh Jokowi telah melalui pertimbangan yang matang.

"Ini hak prerogatif Presiden, jadi siapapun yang dipilih pasti sudah melalui pertimbangan yang masak," kata Hendrawan, Jumat (16/4/2021).

Hendrawan tidak menanggapi secara spesifik kabar yang menyebutkan Ahok akan masuk dalam jajaran kabinet. Namun, sikap PDIP sebagai partai pengusung akan tetap mendukung penuh keputusan yang diambil Presiden.

"Kita tunggu saja putusan Presiden dengan sabar," tutupnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar