Kerap Buat Kerumunan Warga, Jokowi Beri Contoh Tak Baik ke Masyarakat

Senin, 12/04/2021 05:46 WIB
Usai Jokowi Picu Kerumunan, Pemkab Sikka NTT Segera Lakukan Tracing. (Suara.com).

Usai Jokowi Picu Kerumunan, Pemkab Sikka NTT Segera Lakukan Tracing. (Suara.com).

law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sedang menunjukkan kekuasaannya dengan kehadirannya ke suatu tempat yang dapat menimbulkan kerumunan orang di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam mengatakan, Jokowi dianggap tidak kapok membuat kerumunan warga meskipun virus Covid-19 belum hilang di Indonesia.

"Jokowi tidak kapok-kapok membuat membuat kerumunan warga. Rakyat dilarang berkerumun bahkan dilarang mudik, akan tetapi Presiden memberikan contoh kurang baik dengan mempertontonkan kerumunan masyarakat di tengah Covid-19 belum reda," ujar Saiful seperti melansir rmol.id.

Saiful pun mengaku tidak mengerti dengan apa yang ingin disampaikan Presiden melalui agenda kegiatan yang menimbulkan kerumunan warga tersebut seperti yang belakangan ini terjadi saat berkunjung ke Flores Timur.

"Apakah Jokowi ingin unjuk kekuasaan bahwa hanya dirinya yang berhak dan boleh menyebabkan kerumunan dan yang lain tidak boleh?" kata Saiful.

Menurut Saiful, rakyat akan meniru gaya Jokowi. Karena, ketika pemimpinnya mengadakan acara yang meningkat kerumunan, bukan tidak mungkin rakyat juga akan mengadakan acara yang sama.

"Tentu akan sia-sia apa yang telah diperjuangkan oleh Satgas Covid-19 yang sedang gencar mengkampanyekan jangan berkerumun. Atau Presiden sedang ingin menunjukkan bahwa hanya dirinya yang kebal terhadap Covid-19? Hanya presiden yang mampu menjawabnya," pungkas Saiful.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar