Investasi Hingga Rp.144 Triliun, Jokowi Jadikan MBZ Nama Jalan Tol

Minggu, 11/04/2021 19:40 WIB
Tol Layang Jakarta-Cikampek yang akan namanya akan diganti menjadi Jalan Layang Mohammed Bin Zayed. (Foto: IDNews)

Tol Layang Jakarta-Cikampek yang akan namanya akan diganti menjadi Jalan Layang Mohammed Bin Zayed. (Foto: IDNews)

law-justice.co - Kabar mengagetkan datang dari Istana; Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengganti nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) manjadi Jalan Layang Mohammed Bin Zayed.

Penggantian nama itu akan dilakukan Jokowi di akses masuk KM 10 A Junction Cikunir, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/04/2021), sehingga pintu masuk tol tersebut akan ditutup sementara mulai dari pukul 05.00-10.00 WIB.

Penutupan hanya akan dilakukan pada 2 lajur akses masuk, sementara arus lalu lintas dari arah Timur (Karawang KM 47 B) menuju Jakarta tidak mengalami penutupan.

Selama waktu penutupan tersebut, pengguna jalan tetap dapat melalui Tol Layang Japek dari arah JORR (Rorotan-Bintara) atau dengan menggunakan jaringan tol lama di bagian bawah.

Seperti dilansir kompas.com, Minggu (11/4/2021), penggantian nama Jalan Layang Tol Japek diganti menjadi Jalan Layang Mohammed Bin Zayed diketahui daari Surat Izin Menteri PUPR Nomor BM.07.02-Mn/635.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan, penggantian nama tersebut dilakukan atas permintaan Sekretariat Presiden.

“Iya ini permintaan Setpres,” ujar Subakti, Sabtu (10/4/2021).

Jalan Layang Tol Japek merupakan jalan tol layang terpanjang dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) pertama di Indonesia karena dibangun di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.

Siapa itu Mohammed Bin Zayed? Dia adalah pengeran mahkota Abu Dhabi yang juga merupakan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA), dan ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi yang menangani pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi dan anggota Dewan Petroleum Tertinggi.

Pangeran bernama lengkapnya Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan itu lahir pada tanggal 11 Maret 1961. Ia akrab disapa MBZ. Di Indonesia, pemilik nama ini dikenal setelah Presiden Jokowi memberi kepercayaan kepadanya untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibukota Baru bersama Masayoshi Son dan Tony Blair. Mereka berperan dalam memberi masukan dan nasehat, mempromosikan serta membangun kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia.

Selain itu, MBZ juga berperan dalam rencana investasi 10 miliar dollar AS atau setara Rp 144 triliun yang akan ditempatkan pada dana kelolaan Indonesia Investment Authority (INA).

 

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar