Lamban Tangani Bencana, Kepala BPBD NTT Dicopot

Jum'at, 09/04/2021 23:08 WIB
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat pecat Kepala BPBD NTT Thomas Bangke karena lamban tangani bencana (Foto: Nusantaranews)

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat pecat Kepala BPBD NTT Thomas Bangke karena lamban tangani bencana (Foto: Nusantaranews)

law-justice.co - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Thomas Bangke dicopot karena dinilai lamban dalam menangani bencana oleh Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat. Pencopotan ini dilakukan sejak Kamis (8/4/2021).

"Gubernur menilai yang bersangkutan kurang cekatan dalam mengurus bencana alam dan dampaknya. Dinilai lamban oleh gubernur," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah NTT Marius Ardu Jelamu seperti dilansir dari detikcom, Jumat (9/4/2021).

Dia menyebut, sebelum pencopotan, Thomas telah mendapatkan teguran. "Sudah ada teguran sebelumnya," ujar Jelamu.

Victor telah menunjuk pelaksana tugas (Plt) untuk menggantikan Thomas. Plt Kepala BPBD NTT saat ini diisi oleh Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka.

Berdasarkan data terbaru, Jumat (9/4/2021), total korban meninggal akibat bencana di NTT tersebut mencapai 145 orang. Lalu 45 orang masih dinyatakan hilang.

Berikut ini rinciannya:

Korban tewas

Kota Kupang: 6 orang
Flores Timur: 71 orang
Malaka: 6 orang
Lembata: 46 orang
Ende: 1 orang
Sabu Raijua: 2 orang
Alor: 28 orang
Kupang: 4 orang
Sikka: 1 orang

Korban hilang

Flores Timur: 5 orang
Lembata: 22 orang
Sabu Raijua: 5 orang
Alor: 13 orang

Sementara itu, terkait bencana, Viktor telah menetapkan status tanggap darurat. Status keadaan tanggap darurat bencana itu ditetapkan melalui Surat Keputusan No 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021. Penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis Seroja di Kota Kupang dan 21 kabupaten di wilayah NTT sejak 2 April sampai 5 April 2021.

"Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini, diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Kamis (8/4/2021).

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar