Agar Kejadian Tesla Tak Terulang, Pemerintah Lakukan Ini ke Investor

Kamis, 08/04/2021 22:18 WIB
Pemerintah harus beri perhatian khusus ke Investor agar kejadian Tesla tak terulang lagi (Kompas)

Pemerintah harus beri perhatian khusus ke Investor agar kejadian Tesla tak terulang lagi (Kompas)

law-justice.co - Pemerintah sudah gagal menyakinkan perusahaan kendaraan listrik terbesr di dunia, Tesla untuk bernvestasi di Indonesia. Agar hal itu tidak tereulang lagi, Kepala Pusat Penelitian Bidang Ekonomi Lemabag Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Eko Nugroho mengatakan agar para investor yang berinvestasi di Indonesia perlu mendapat apresiasi dan perhatian khusus.

Pasalnya, di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan ekonomi yang lesu, mereka tetap berniat menanamkan investasinya. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendampingi dan memfasilitasi mereka dalam merealisasikan investasinya, serta menyelesaikan hambatan yang menjadi kendala.

Jangan sampai investor sudah menyatakan minatnya, namun realisasinya berinvestasi di negara lain. Seperti Tesla, yang awalnya dikabarkan akan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, namun akhirnya `kabur` ke India.

Menurut Agus, fasilitas insentif yang diberikan pemerintah sejatinya sudah sangat kompetitif dengan negara lain. Misalnya keringanan pajak atau super tax deduction untuk industri-industri tertentu.

Namun jika memang investasi itu memberikan multiplier effect yang besar, bisa saja diberikan fasilitas pajak lainnya. Hal ini menurut Agus menjadi sesuatu yang sangat penting dalam memoles kondisi investasi.

“Tinggal bagaimana kecepatan respons dari pemerintah dalam memberikan pelayanan tersebut,” kata Agus.

Apalagi, lanjut Agus, terkait investasi ini melibatkan banyak koordinasi antarlembaga pemerintah. Misalnya jika itu terkait pajak, maka lembaga yang melakukan koordinasi mulai Kementerian Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), BKPM, Kementerian Perindustrian, dan lainnya yang berada di bawah Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi dan Kemenko Perekonomian.

“Nah komunikasi dan koordinasi antarlembaga dan kementerian ini harus konkrit dan cepat dalam merespon sperubahan struktur tax rate terhadap sektor-sektor tertentu yang memang membutuhkan,” katanya.

Menurut Agus, saat ini sejatinya banyak peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada investor. Misalnya terkait dengan produk-produk yang berkaitan dengan Covid-19 atau Kesehatan. Selain itu juga ada industri terkait inovasi dan teknologi.

“Investasi-investasi ini memiliki arah yang konkrit dan dapat memfasilitasi perubahan konsumsi masyarakat yang saat ini trennya memang mengalami perubahan,” katanya.

Selain memfasilitasi investor merealisasikan investasinya, yang juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah adalah menjaga kepercayaan masyarakat mengenai vaksin Covid-19. Dengan memberikan kenyakinan mengenai program vaksin dapat mendorong konsumsi masyarakat.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar