Bank Sentral China Malah Jadi Girang karena Harga Bitcoin Meroket

Minggu, 04/04/2021 18:42 WIB
Bank Sentral China Malah Jadi Girang karena Harga Bitcoin Meroket

Bank Sentral China Malah Jadi Girang karena Harga Bitcoin Meroket

law-justice.co - Yuan Digital telah disiapkan untuk menggantikan sebagian dari uang tunai yang ada. Bank sentral China, People Bank of China (PBoC) mengatakan, mata uang digital yang tengah mereka kembangkan bakal berdampingan dengan platfrom teknologi finansial seperti Alipay milik Ant Group dan WeChat Pay milik Tencent Holding. Saat ini, kedua platform digital tersebut tengah mendominasi pasar jasa pembayaran digital di China. Dilansir dari Bloomberg, beberapa waktu lalu, salah satu alasan utama PBoC mengembangkan yuan digital adalah untuk menyediakan pilihan layanan cadangan selain Alipay dan WeChat Pay. Baca juga: BI Bakal Terbitkan Uang Digital, Apa Manfaatnya? Pasalnya, bila dominasi pasar keduanya mencapai 98 persen dari seluruh pasar layanan pembayaran digital.

Bank sentral China, People Bank of China (PBoC) mengatakan, mata uang digital yang tengah mereka kembangkan bakal berdampingan dengan platfrom teknologi finansial seperti Alipay milik Ant Group dan WeChat Pay milik Tencent Holding. Saat ini, kedua platform digital tersebut tengah mendominasi pasar jasa pembayaran digital di China. Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (27/3/2021), salah satu alasan utama PBoC mengembangkan yuan digital adalah untuk menyediakan pilihan layanan cadangan selain Alipay dan WeChat Pay. Baca juga: BI Bakal Terbitkan Uang Digital, Apa Manfaatnya? Pasalnya, bila dominasi pasar keduanya mencapai 98 persen dari seluruh pasar layanan pembayaran digital.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Bakal Rilis Yuan Digital, Layanan Cadangan untuk AliPay dan WeChat", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/03/27/141200526/china-bakal-rilis-yuan-digital-layanan-cadangan-untuk-alipay-dan-wechat.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Bank sentral China (The People`s Bank Of China), dalam pernyataannya menyebut ketertarikan terhadap Yuan Digital bisa saja dipengaruhi oleh lonjakan harga bitcoin yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Ketertarikan masyarakat terhadap Yuan Digital bahkan bisa saja semakin mengemuka, meskipun penggunaan mata uang kripto nantinya secara efektif dilarang oleh negara.

Yuan Digital adalah contoh uang digital bank sentral yang bertujuan untuk menggantikan sebagian dari uang tunai yang beredar, seperti dilansir CNBC International, Sabtu (3/4/2021).

PBOC melihat uang digital sebagai cara untuk memajukan sistem pembayaran tanpa menggunakan uang tunai. Bank sentral China sendiri telah mengembangkan mata uang digital sejak 2014 lalu.

Wang Xin, Direktur Biro Riset PBOC mengatakan kepada wartawan bahwa minat yuan digital sangat kuat dan semua orang mengalihkan perhatiannya kepada mata uang ini secara cermat.

"Di satu sisi, ini terkait dengan semakin banyak bank sentral di dunia yang berpartisipasi dalam pengembangan mata uang digital domestik," kata Wang.

Sejumlah bank sentral di berbagai belahan dunia seperti Jepang, Inggris, Swedia, dan Swiss tengah menjajaki penerbitan mata uang digital mereka sendiri. China, berada di urutan teratas.

"Di sisi lain, ini mungkin juga terkait dengan kenaikan harga bitcoin," kata Wang.

Harga bitcoin memang telah berulang kali mencapai rekor tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Tahun ini, jumlahnya bahkan telah meningkat lebih dari dua kali lipat. Namun, Yuan Digital tidak seperti bitcoin.

Pemerintah China sendiri telah bersikap tegas terhadap penggunaan bitcoin dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017, Beijing melarang apa yang disebut penawaran koin awal, sebuah cara untuk mengeluarkan token digital baru.

Pemerintah juga telah menindak bisnis yang terlibat dalam operasi cyrptocurrency. Pada bulan lalu, wilayah Mongolia melarang proyek penambangan mata uang kripto baru untuk membersihkan konsumsi energinya.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar