Ketika AS Bujuk Iran untuk Bebaskan Warganya yang Ditahan

Minggu, 04/04/2021 19:25 WIB
Ilustrasi Presiden AS, Joe Biden. (Foto: Axios).

Ilustrasi Presiden AS, Joe Biden. (Foto: Axios).

law-justice.co - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta otoritas Iran membebaskan semua warga negaranya yang ditahan di negara itu. AS mengklaim upaya ini merupakan program prioritas pemerintahan Joe Biden.

"Pemulangan yang aman dari mereka yang ditahan di Iran atau di tempat lain adalah prioritas utama bagi Washington," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter, dikutip dari Arab News, Ahad, (4/4/2021).

Porter mengungkapkan, akhir pekan ini menandai 2 ribu hari sejak Iran menangkap dan menahan Siamak Namazi karena menjadi warga negara AS. Menurutnya, Namazi merupakan pengusaha yang tinggal di Teheran saat ditangkap pada Oktober 2015.

Ayahnya Baquer Namazi (84 tahun) juga ditangkap ketika dia melakukan perjalanan ke Iran untuk membantu membebaskan putranya. "Mereka berdua dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas "tuduhan tak berdasar"," ujar Porter.

Porter lantas meminta Iran untuk membebaskan pula Emad Sharghi dan Morad Tahbaz, yang merupakan warga negara Inggris. "Iran juga harus mempertanggungjawabkan nasib Robert Levinson dan warga AS lainnya yang hilang atau diculik di Iran," kata Porter.

Pada Rabu kemarin, juru bicara Departemen Luar Negeri AS yang lain, Ned Price, mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah berjanji, pemulangan dengan selamat bagi warga Amerika Serikat yang ditahan di seluruh dunia menjadi prioritas yang tertinggi di era kepemimpinannya.

"Itu termasuk orang Amerika yang ditahan secara tidak adil atau yang hilang di Iran," kata Bed.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar