Suasana Paskah ditengah Covid 19

Pemimpin yang Hidup ,Pernah Mati tapi Hidup Lagi

Minggu, 04/04/2021 17:25 WIB
Pemimpin yang Hidup ,Pernah Mati tapi Hidup Lagi-ilustrasi

Pemimpin yang Hidup ,Pernah Mati tapi Hidup Lagi-ilustrasi

law-justice.co - Hari Raya Paskah 2021 yang jatuh pada 4 April 2021, jadwal misa Pekan Suci di Gereja kebayoran Selatan Jakarta  sebagai salah satu gereja tertua di selatan Jakarta  menjadi topik yang ramai dicari.Jadwal misa Pekan Suci di Gereja    akan dicatat jadwal khusus karena di butuhkan jika tak mau ketinggalan rangkaian peribadatan seminggu sebelum Paskah 2021.

Hari Raya Paskah sendiri merupakan hari yang istimewa bagi umat Kristiani di Tanah Air maupun dunia.

Suasana khidmat pun telah dapat dirasakan sejak seminggu sebelum Paskah tiba, yakni pada masa Pekan Suci.

Pekan Suci atau Minggu Suci merupakan rangkaian di satu pekan terakhir menuju Hari Raya Paskah.

Pekan Suci dimulai sejak Minggu Palma hingga Sabtu Suci yang kemudian diikuti dengan Paskah yang selalu jatuh pada hari Minggu, 21 April 2021 nanti.

Dalam sepekan ini terdapat 3 momen yang menjadi bagian dari perayaan, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.

Kamis Putih merupakan saat di mana semua umat Kristiani mengenang momen ketika Yesus melakukan perjamuan malam terakhir bersama murid-muridNya.

Uniknya, pada hari ini terdapat kebiasaan membasuh kaki yang melambangkan jiwa melayani layaknya Yesus membasuh kaki ke-12 muridnya.

Selanjutnya, Jumat Agung adalah peringatan mengenang Yesus wafat di kayu salib. Setelah itu , gereja akan mengajak para jemaatnya untuk mengenang sengsara dan wafat Yesus. Hari ketiga, yakni Sabtu Suci yang juga biasa disebut sebagai Malam Paskah menjadi malam suci kebangkitan Tuhan. Ini merupakan momen untuk memperingati kebangkitan Yesus setelah tiga hari wafat.

Jadwal Hari Raya Paskah, 21 April 2021 di Gereja tertua di kebayoran Selatan menjadwalkan ibadah :
KEBAKTIAN BAHASA BATAK PUKUL 09.30 WIB.
KEBAKTIAN BAHASA INDONESIA 07.00 & 17.00 WIB.

Pada perayaan Paskah tahun ini, Gereka  mengikuti tema tahun refleksi, yakni Thema: “Kuasa Kebangkitan Yesus”

Disampaikan  Pdt. Lawinner Hutagaol, S.Th.

Hari minggu ini adalah Perayaan Paskah Kedua di masa pandemi Covid 19 ditengah gereja kita secara khusu dan dunia pada umumnya. Kalau pada tahun 2020 lalu kita merayakan Paskah secara online maka hari ini hampir semua orang percaya bersukacita merayakan Paskah secara offline di gereja-Nya dengan protokol kesehatan yang tingginya. Tidak masalah jika kita harus memakai masker, menjaga jarak dan selalu mengantongi sanitezer untuk membersihkan tangan dari virus agar tetap steril.

Sesuatu yang patut kita syukur karena Kebangkitan Tuhan Yesus benar dengan KUASA yang dahsyat mengalahkan pandemi ini. Dibandingkan dengan ”kedegilan” hati para murid yang tidak percaya pada Kebangkitan Tuhan Yesus. (ayat 14), padahal mereka semua bersama dengan Yesus selama tiga tahun dan menjadi saksi atas kuasa dan mujizat yang Yesus lakukan kepada setiap orang.

Paskah adalah puncak perayaan semua perayaan, karena ini adalah ini kepercayan orang kristen .Awal jemaat mula mula bukan Natal yang dirayakan tetapi paskah . Gereja memberikan simbol ayam paskah, artiya menyambut hari pagi ,berkokok ayam ,sebagai simbul   pergantian hari
hari perayaan orang kristen paskah ttep hari minggu
kanapa paskah artinya yesus yang bangkit

Mereka melihat Yesus itu sebagai pemimpin yang mati dengan membawa rempah rempah .Meskipun banyak yg tidak percaya kepada maria, penampakan 11 orang juga banyak yang tidak percaya .

kita punya pemimpin yang hidup bukan pemimpin masa lampau . Semua agama punya pemimpin dan pernah hidup mati dan tidak pernah hidup lagi . Itulah bedanya , kutipan kotbah .

Jemaat diminta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan melawan covid-19 selama mengikuti ibadah di lingkungan gereja, yaitu:
a. Suhu badan maksimal 36,9 oC
b. Mencuci tangan
c. Memakai masker
d. Menjaga jarak
e. Mengisi daftar hadir
f. Duduk ditempat yang sudah di sediakan (maksimal hanya 75 orang)

***

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar