Sidney Jones Duga Ada Obsesi Pemerintah Buktikan FPI Terkait Terorisme

Rabu, 31/03/2021 09:58 WIB
Pengamat terorisme di Institute for Policy Analysis of Conflict, Sidney Jones. (CNN).

Pengamat terorisme di Institute for Policy Analysis of Conflict, Sidney Jones. (CNN).

law-justice.co - Pakar Terorisme, Sidney Jones buka suara mengenai dugaan adanya obsesi pemerintah seolah-olah Front Pembela Islam (FPI) terkait dengan terorisme.

Sidney menilai adanya dugaan itu berhubungan dengan peristiwa pembaiatan massal ke ISIS di Makassar pada 2015.

"Saya kira sekarang ini seperti ada obsesi pemerintah dengan FPI seolah-olah ini membuktikan bahwa FPI terkait terorisme. Sebetulnya, menurut bahwa beberapa orang, bukan beberapa, tapi ratusan orang Makassar, ikut satu program pembaiatan massal pada bulan Januari tahun 2015, jadi sudah lama ya. Dan pada waktu itu memang ada kolaborasi antara FPI dan Ustaz Basri dan Ustaz Basri yang menjadi pimpin dari pembaiatan itu," kata Sidney dalam dalam tayangan D`Rooftalk: `Teror Bomber Milenial` di detikcom, Selasa (30/3/2021).

Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict itu mengatakan bahwa, tiga bulan setelah pembaiatan massal tersebut, FPI mengeluarkan pernyataan sikap serta menjauhkan diri dari peristiwa pembaiatan itu.

"Tetapi, 3 bulan kemudian, pada bulan April tahun 2015, sudah ada pernyataan jelas dari FPI Makassar dan FPI Pusat bahwa mereka tidak ada kaitan lagi dengan ISIS dan juga FPI Makassar sudah menjauhkan diri apa yang terjadi dengan ISIS dan pembaiatan massal itu," katanya.

Sidney menyebut, pada saat itu masih ada anggota FPI yang ingin bergabung dengan ISIS. Dia mengatakan mereka aktif dengan ISIS pimpinan Ustaz Basri tetapi tak lagi aktif dengan FPI.

"Pada saat itu kelompok FPI yang masih ingin bergabung dengan ISIS sudah bergabung dengan Ustaz Basri, jadi mereka aktif dengan Ustaz Basri tidak dengan FPI setahu saya," jelasnya.

"Jadi saya kira harus membedakan apa yang terjadi pada pembaiatan massal pada waktu banyak orang tidak mengerti apa itu ISIS dan bagaimana sifatnya Daulah Islamiyah yang didirikan di Suriah dengan aksi-aksi kemudian," sambungnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar