Viral Video Lama Gus Dur soal Bom: Bisa Saja Pelakunya Aparat Sendiri!

Selasa, 30/03/2021 05:04 WIB
Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur. (Muslim Obsession)

Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur. (Muslim Obsession)

law-justice.co - Pasca peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terjadi, video pernyataan Presiden Republik Indonesia (RI) ke 4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur beredar kembali.

Gus Dur kala itu memberikan pernyataan kontroversi soal bom yang dulu pernah terjadi.

Pasalnya, Gus Dur menuding bahwa bukti yang ada bom-bom tersebut malah mirip dengan yang dimiliki Polisi.

Malah Gus Dur juga menyebut bahwa pelakunya bisa saja aparat itu sendiri, karena semua ini ada dalangnya.

Bahkan kata Gus Dur pelakunya belum tentu yang selama ini dituduh sebagai pelaku, yang pasti mereka adalah kelompok fundamentalis.

"Ya, Siapa yang tahu bahwa semua ini ada dalangnya, bisa saja pelakunya justru aparat kami sendiri, bukan yang selama ini dianggap sebagai pelakunya, yaitu dari kelompok fundamentalis," ungkap Gus Dur seperti dikutip dari video unggahan akun @FKadrun pada Senin, 29 Maret 2021.

"Kita tidak bisa mengetahui kebenarannya, itulah masalahnya," kata Gus Dur.

"Tapi Jamaah Islamiyah juga dituduh terlibat," kata Jurnalis pada Gus Dur.

Gus Dur pun menjawab: "Ya Saya tahu, tapi tidak ada bukti, bukti yang ada malahan bom itu mirip dengan kepunyaan Polisi,".

"Itu masalahnya. Setiap bom yang ada sampai saat ini selalu milik pemerintah," kata Gus Dur menegaskan.

Selanjutnya, Jurnalis itu pun menanyakan soal Amrozi.

Gus Dur menjawab: "Amrozi menyulut bom pertama, itulah selalu masalahnya, tapi tidak berarti ia terlibat. Tidak, tidak, tidak".

Jurnalis pun bertanya lagi pada Gus Dur: "Jadi Anda yakin bahwa para pengebom tidak tahu bahwa ada bom kedua?,".

"Ya, betul," jawab Gus Dur.

Lalu jurnalis tersebut langsung bertanya lagi: "Siapa yang merencanakan bom kedua?,".

"Bisa jadi itu Polisi, atau Tentara, Saya tidak tahu," tandas Gus Dur sambil tertawa.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar