Suntik AstraZeneca di Sulut Disetop, Warga Demam, Sakit Kepala & Lemas
BPOM bicara soal vaksin AstraZeneca yang punya efek samping (detikcom)
law-justice.co - Provinsi Sulawesi Utara memutuskan menghentikan sementara penyuntikan vaksin AstraZeneca setelah sejumlah warga mengeluhkan demam, menggigigil, sakit kepala, sakit badan sampai lemas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, dr Debie KR Kalalo MScPH di Manado menyebut, pihaknya juga sudah mengirimkan surat resmi.
Surat tersebut ditujukan kepada Kementerian Kesehatan dan WHO perwakilan di Indonesia pada 26 Maret lalu.
“Dihentikan sementara sambil menunggu penjelasan dan pernyataan resmi,” tuturnya seperti melansir pojoksatu.id.
Sementara, Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steven Dandel MPH menjelaskan, penghentian sementara itu dilakukan sebagai langkah kehati-hatian (precaution).
Hal itu mengingat adanya angka Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebesar lima sampai 10 persen dari total yang divaksin AstraZeneca.
KIPI yang dirasakan warga usai disuntik Vaksin AstraZeneca yakni demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah.
Dalam Emergency Use Authorization (EUA) vaksin AstraZeneca sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI adalah efek samping (adverse effect) yang sifatnya sangat sering terjadi.
Artinya, satu di antara 10 suntikan dan sering terjadi (common -1 di antara 10 sd 1 di antara 100 suntikan).
“Kami perlu mempersiapkan komunikasi risiko kepada masyarakat untuk dapat menerima fakta ini. Supaya tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” jelasnya.
Saat ini, langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah dengan melakukan investigasi oleh Komda KIPI bersama Dinkes, Kemenkes dan WHO, sebelum dilakukan media release.
“Langkah ini juga perlu dilakukan untuk menyesuaikan pola dan pendekatan vaksinasi terutama yang targetnya adalah unit usaha atau institusi, supaya tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap karyawannya.”
“Tetapi bertahap, agar supaya unit usaha tidak perlu ditutup kalau ada banyak karyawan yang terdampak KIPI,” tandasnya.
Komentar