Hasanuddin, Aktivis dan Pengamat Sosial

Kopi Pahit untuk Sang Revolusioner Jenderal Andika Perkasa

Rabu, 24/03/2021 22:17 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa (kronologi)

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa (kronologi)

law-justice.co - Berganti kelamin adalah isu sensitif dan penuh perdebatan. Ada banyak pendapat soal ini dan mayoritas menentang dengan berbagai argumen; pokoknya tidak boleh, pokoknya dilarang menurut… pokoknya pergantian kelamin adalah penyakit, Titik!

Hingga munculnya istilah baru, argumen revolusioner bahwa ada kondisi dimana seseorang dapat saja terjebak baik perempuan terjebak pada tubuh pria, sebaliknya. Bahwa tubuh dan segala kelengkapannya dan juga tindakannya menjadi hak subjektif pemilik, bukan orang lain, suka-sukanya pemilik tubuh!

Semua berdebat, semua diperdebatkan, dan semua menjadi kontroversial secara negatif, ada marah, ketersinggungan, dan berusaha mempertahankan bahwa yang terberi secara alamiah pada diri seseorang sesungguhnya sudah ditentukan demikian dan tak boleh diutak-atik… Titik !

Jika menentang, maka…

Diluar perdebatan itu, ada seorang prajurit menyimpan problem keterjebakannya, dan bertemu dengan seorang jenderal yang memahami keterjebakan alamiah yang tak terhindarkan.

Sesuatu yang sangat sensitif dan rigid!. Ditubuh militer lagi, dimana tak ada perdebatan, garis pemikiran komando, dimana seseorang tak boleh lari dari medan pertempuran, mati lebih baik dari pada keluar dari disiplin yang sudah menjadi diktum, bahkan melampaui diktum umum !

Namun, entah sang jenderal dapat pemikiran dan kesadaran dari mana?, tiba-tiba memahami soal ini.. entahlah..

Ia membantu prajuritnya keluar dari keterperangkapan, keterperangkapan pada medan perang tubuh-jiwa yang tak terkoneksi..

Sang jenderal memimpin langsung pembebasan… dan berhasil!

Ksatria yang revolusioner, telah membebaskan prajurit prianya yang terperangkap pada tubun perempuan dan menang! Ini revolusi terdasyat di abad ini, di Indonesia.

Tak ada kata yang terbaik buat ucapan selamat untuk sang jenderal, selain kata sang revolusioner!

Setelah memimpin pertempuran, anda layak mendapat segelas Kopi Pahit!!

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar