Stok Rendah, Mendag Berani `Pasang Badan` Soal Impor Beras 1 Juta Ton

Jum'at, 19/03/2021 17:05 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi (Suara)

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi (Suara)

law-justice.co - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan alasan di balik munculnya wacana impor satu juta ton beras.

Menurut Mendag Lutfi, rencana impor itu ditempuh untuk mencukupi stok di salah satu BUMN klaster pangan, Perum Bulog. Lutfi mengungkapkan stok beras yang dimiliki Bulog hari ini mulai menipis.

Ia menghitung, Bulog memiliki cadangan beras kurang dari 500 ribu ton. Padahal setidaknya, stok yang harus diamankan perusahaan ini harus di atas satu juta ton.

"Stok Bulog itu kurang dari 1 juta ton, jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu dikurangi stok impor 300 ribu. Berarti stok Bulog itu mungkin tidak mencapai 500 ribu ton, ini stok paling rendah dalam sejarah Bulog," ujar Mendag Lutfi dalam virtual conference, Jumat (19/3/2021).

Kondisi itu, berdasarkan pemantauannya di lapangan, semakin diperburuk dengan rendahnya penyerapan gabah oleh Bulog bulan ini.

Beberapa hari belakangan Bulog hanya mampu menyerap gabah dari petani sebesar 85 ribu ton. Situasi ini, menurut Lutfi, disebabkan oleh basahnya gabah karena memasuki musim penghujan.

"Bulan Maret ini sudah hampir habis, pengadaan Bulog sampai dua tiga hari kemarin itu hanya 85 ribu (ton). Bayangan saya mereka harusnya mampu menyerap paling tidak mendekati 400 atau 500 ribu hari ini," pungkasnya.

Itulah yang mendasari mencuatnya wacana impor beras agar menjaga stok Bulog tetap stabil. Dia pun menegaskan tidak akan melakukan impor apabila Bulog nantinya mampu melakukan pengadaan dari dalam negeri.

Dalam kesempatan itu, Mendag Lutfi juga pasang badan untuk dipersalahkan apabila nantinya kekhawatiran yang disoroti banyak pihak betul-betul terjadi.

"Saya Insyaallah yang bertanggung jawab, jangan salahkan Pak Menko, jangan salahkan Pak Mentan, Dirut Bulog, salahkan saya. Tapi saya jamin sampai hari ini belum ada impor, tidak menghancurkan harga beras petani, dan saya jamin juga tidak ada niatan pemerintah menghancurkan harga petani," tutur Mendag Lutfi.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar