Bentrok Pancoran, Kontras: Pertamina Kerahkan Ormas untuk Gusur Warga!

Jum'at, 19/03/2021 08:39 WIB
Bentrok Warga di Pancoran. ©2021 Merdeka.com

Bentrok Warga di Pancoran. ©2021 Merdeka.com

law-justice.co - Bentrokan pecah di Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan Rabu (17/3/2021) malam yang dipicu keberadaan ormas di lokasi sengketa tanah.

Sengketa tanah yang terjadi itu antara warga Jalan Pancoran Buntu II dengan PT Pertamina.

PT Pertamina mengklaim menguasai lahan yang ditempati warga di Jalan Pancoran Buntu II dan hendak melakukan penggusuran.

Permasalahan sengketa tanah itulah yang akhirnya malah menimbulkan kerusuhan hingga bentrok dan menyebabkan banyak luka-luka.

“Malam hari ini (tadi malam) terjadi bentrok. Ini sebenarnya sengketa (tanah) yang sudah beberapa waktu lalu terjadi.” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah, Kamis (18/3/2021).

Selain karena sengketa tanah, Azis juga menyebut bentrokan terjadi karena ada pihak luar yang menunggangi kedua belah pihak. Namun, ia tak merinci pihak mana yang ikut-ikut dalam masalah sengketa tanah di Jalan Pancoran Buntu II.

“Baik dari pihak warga maupun dari pihak yang diduga dari pihak satunya (Pertamina) juga mendatangkan massa dari luar orang yang bersengketa. Ini yang menimbulkan kericuhan dan bentrokan. Sementara itu ya,” ujar Azis.

Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Rivanlee Anandar, menyebut konflik lahan antara PT Pertamina dan warga di Gang Buntu II Kelurahan Pancoran telah terjadi sejak Juli 2020 lalu.

PT Pertamina mengeklaim menguasai lahan di kawasan itu dan hendak menggusur warga setempat dengan cara intimidasi dan teror.

"Semenjak bulan Juli 2020, Warga Gang Buntu II telah mengalami penggusuran yang sebenarnya dinilai cacat pada prosedur hukumnya. Di mana PT Pertamina Persero telah mulai melakukan intimidasi dan teror, secara door to door kepada warga," kata Rivan kepada Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Rivan menambahkan, puncak konflik terjadi pada 15 Januari 2021 lalu. PT Pertamina disebut menggunakan bantuan dari oknum ormas berseragam lengkap dan preman yang membawa palu penghancur, gergaji mesin, serta satu unit ekskavator.

"Pada kejadian tersebut, ekskavator yang dikawal oleh oknum dan preman yang berjumlah kurang lebih 30 orang dengan atribut lengkap hendak meratakan lapangan yang biasa digunakan oleh sebagian anak muda bermain skateboard beserta satu empang pemancingan milik salah satu warga," ujar Rivan.

"Anggota oknum yang dikerahkan membantu PT Pertamina untuk menggusur merupakan anggota-anggota ormas dari luar wilayah warga," jelasnya lagi.

Berikut kronologi kejadian yang dirilis melalui akun Twitter @Kontras Kamis (18/3/2021).

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar