Usulan Presiden 3 Periode Dinilai Menjilat, Arief Poyuono: Aneh

Rabu, 17/03/2021 22:01 WIB
Arief Poyuono merasa aneh dengan respons para elite politik terkait usulan presiden tiga periode (fin.co.id)

Arief Poyuono merasa aneh dengan respons para elite politik terkait usulan presiden tiga periode (fin.co.id)

law-justice.co - Arief Poyuono merasa aneh dengan respons para elit politik yang menilai usulan presiden 3 periode sebagai langkah untuk menjilat atau mau cari muka dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Padahal menurut dia, usulan itu bertujuan agar kepala negara bisa maksimal menuntaskan janji dan program kerjanya.

"Sangat aneh bila usulan saya itu dianggap menjilat atau menampar muka Presiden Jokowi, apalagi cari muka kata menteri dan orang dekat Jokowi yang tidak setuju usulan saya," katanya, Rabu (17/2021).

Ia menjelaskan, usulan penambahan masa kerja kepala negara juga bukan sekadar melempar isu. Ada mekanisme tersendiri yang bisa dilakukan, yakni dengan mengamandemen UUD 1945 yang mengatur soal jabatan presiden maksimal dua periode.

Tak hanya itu, usulan tersebut juga bukan semata-mata memuluskan langkah Presiden Jokowi melanggengkan kekuasaan, melainkan bagi calon pemimpin masa depan agar bisa menuntaskan kerjanya. Sebab, hasil akhir seseorang bisa menjabat presiden adalah melalui pemilihan umum.

"Terkait Pak Jokowi menolak atau tidak berminat, itu karena memang belum ada konstitusi yang mengatur dan perlu diamandemen," jelas Arief.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut usulan presiden 3 periode merupakan bentuk upaya menjilat. Hal itu ia sampaikan dengan mengutip pernyataan Jokowi sebelumnya.

"Kalau ada orang-orang mendorong Pak Jokowi menjadi presiden lagi, kata Pak Jokowi, itu hanya dua alasannya. Satu ingin menjerumuskan, dua ingin menjilat. Itu kata Pak Jokowi," kata Mahfud MD.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar