Pemerintah Izin Impor Daging 100.000 ton, Presiden Benci Produk Asing

Minggu, 07/03/2021 23:16 WIB
Daging Impor Masuk Indonesia (TimesIndonesia)

Daging Impor Masuk Indonesia (TimesIndonesia)

law-justice.co - Pemerintah telah mengeluarkan izin impor daging sebanyak 100.000 ton. Hal itu dilakukan untuk menjaga harga pangan pada puasa dan lebaran tahun 2021 ini. Impor daging akan terbagi menjadi dua jenis yakni daging kerbau dan daging sapi.

Padahal sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan membenci produk asing yang di impor. Pernyataan ini bertolakbelakang dengan fakta bahwa produk impor makanan masih jalan terus.

"Sudah (dikeluarkan izin), 80.000 ton daging kerbau dan 20.000 ton daging sapi dari Brazil," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (7/3).

Impor akan dilakukan dengan skema penugasan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Antara lain adalah Perum Bulog dan PT Berdikari (Persero) yang akan melakukan impor. "Sesuai regulasi Bulog untuk daging kerbau dan Berdikari untuk daging sapi," terang Musdhalifah.

Sebelumnya Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi telah menjelaskan stok daging saat ini. Agung menyebut perkiraan produksi daging hingga Mei 2021 sebanyak 148.553 ton.

Berdasarkan angka tersebut kebutuhan daging dan kerbau mencapai 277.702 ton pada periode yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan penambahan stok melalui impor.

"Daging sapi dan kerbau kalau kita melihat dari stock kemudian kemungkinan produksi kalau kita breakdown per bulan ini memang importasinya harus sudah mulai masuk," jelas Agung.

Sebelumnya BKP Kementan memperkirakan kebutuhan impor sebesar 154.398 ton. Selama bulan puasa dan lebaran nanti diperkirakan ada lonjakan konsumis.

Meski begitu dalam kondisi pandemi virus corona (Covid-19) kenaikan konsumsi diyakini tak terlalu tinggi. Pada tahun 2020 lalu pun diperkirakan kenaikan tak lebih dari 20%. "Ini juga kita asumsikan antara 20% sampai 30% pada bulan April dan Mei," ungkap Agung.

(Farid Fathur\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar