Pernah Ditawari Kudeta Demokrat, Gatot Nurmantyo Ogah Ikutan

Minggu, 07/03/2021 15:50 WIB
Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Ngelmu.co)

Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Ngelmu.co)

law-justice.co - Ditengah hiruk-pikuk perebutan posisi Ketua Umum Partai Demokrat oleh mantan Panglima TNI Moeldoko, warganet dikejutkan oleh sebuah video yang beredar di media sosial (medsos). Video tersebut berisi hasil wawancara dengan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang ditayangkan di Kanal Youtube Bang Arif.


Dalam video berdurasi 2 menit 13 detik yang beredar sejak Sabtu 6 Maret 2021 itu, Gatot menyatakan pernah ditawari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat. Caranya dengan mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Wawancara tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Jumat (5/3/2021) lalu.


Gatot Nurmantyo mengaku didatangi sejumlah orang yang menawarkan dirinya menjadi ketua umum Partai Demokrat. Caranya juga melalui skema KLB. Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mengakui tawaran itu sangat menarik.

Menurutnya menjadi ketua umum partai yang punya elektabilitas hingga 8 persen tentu sangat luar biasa.

Namun Gatot menolak tawaran itu lantaran tidak mungkin melakukannya. Gatot menegaskan tidak ingin seperti pepatah, " Air susu dibalas air tuba." Gatot menjelaskan selama berkarir di dunia militer, dirinya dibesarkan oleh dua presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).


Gatot menuturkan saat menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat


(Pangkostrad), dirinya dipanggil SBY di Istana Negara. Pemanggilan itu dilakukan karena SBY akan mengangkat Gatot sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).


Gatot menceritakan, SBY berpesan agar dirinya melaksakan tugas secara profesional. Ia juga diminta mencintai prajurit dan keluarga seganap hati dan pikiran.


Hal inilah yang membuat Gatot menolak tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dengan cara KLB. Gatot menegaskan tidak akan membalas kebaikan SBY dengan mencongkel posisi anaknya, yakni AHY. Gatot memastikan tidak akan membalas kebaikan dengan air tuba.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar