SBY Tuding Moeldoko cs Buat Akal-akalan Ubah AD ART Partai Demokrat

Jum'at, 05/03/2021 22:44 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) sebut Moeldoko ada akal-akalan untuk ubah AD ART Partai (Wartapolitik.id)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) sebut Moeldoko ada akal-akalan untuk ubah AD ART Partai (Wartapolitik.id)

law-justice.co - Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY akhirnya buka suara soal putusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengatakan ada akal-akalan Moeldoko dan kawan-kawannya untuk mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dalam KLB tersebut.

"Saya dengar ada akal-akalan dari pihak KSP Moeldoko dan para pelaku kudeta, bahwa sebelum mengangkat KSP Moeldoko menjadi ketua Umum Partai Demokrat ilegal, AD dan ART yang sah diubah dan diganti dengan AD dan ART versi KLB Deli Serdang, sehingga penobatan KSB Moeldoko dianggap sah," kata SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021).

SBY menjelaskan AD/ART bisa diubah melalui forum yang sah. Menurutnya, pengubahan AD/ART itu harus melalui kongres atau KLB yang sah.

"Mari kita lihat bersama, untuk mengubah AD dan ART, forumnya harus sah, baik kongres atau kongres luar biasa yang hendak mengubah AD dan ART juga harus sah. Forum KLB Deli Serdang jelas tidak sah dan ilegal," katanya.

Dia menilai apa yang dilakukan Moeldoko salah besar. Dia menganggap Moeldoko tidak mengerti undang-undang partai politik.

"Untuk diketahui, AD dan ART hasil kongres atau KLB yang sah pun harus mendapat pengesahan dari negara dan pemerintah melakui Kemenkumham. Jadi kalau KSP Moeldoko melalui telepon menanyakan keabsahan AD dan ART dan merasa cukup puas atau mengira bahwa AD dan ART Deli Serdang itu sah, KSP Moeldoko salah besar, berarti KSP Moeldoko tidak memahami undang-undang partai politik yang berlaku dan juga tidak memahami AD dan ART Partai Demokrat. Lagi-lagi makin kuat makin nyata bahwa KLB Deli Serdang benar-benar tidak sah adanya," katanya.

Sebelumnya, SBY mengatakan tindakan Moeldoko merupakan perbuatan yang tidak terpuji. SBY juga merasa malu pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral," ujar SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021).

SBY menyebut tindakan yang dilakukan Moeldoko hanya mendatangkan rasa malu. Khususnya, kata SBY, bagi orang-orang yang pernah bekerja bersama Moeldoko.

"Hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," katanya.

Selain itu, secara pribadi juga merasa malu telah memberikan kepercayaan jabatan kepada Moeldoko. Ketika SBY menjadi presiden, Moeldoko pernah diamanatkan menjadi Panglima TNI.

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," imbuhnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar