KLB Pilih Moeldoko, SBY: Saya Malu Pernah Berikan Jabatan Kepadanya

Jum'at, 05/03/2021 21:42 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku malu pernah memberikan jabatan ke Moeldoko (merahputih)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku malu pernah memberikan jabatan ke Moeldoko (merahputih)

law-justice.co - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengaku malu dan merasa bersalah karena telah memberikan jabatan kepada Moeldoko saat dirinya menjadi Presiden Indonesia. Hal itu disampaikannya ketika Moeldoko menerima jabatan ketua umum Partai Demokrat berdasarkan keputusan dalam Kongres Luar Biasa (KLB).

SBY mengatakan tindakan Moeldoko merupakan perbuatan yang tidak terpuji. "Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral," kata SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021).

SBY menyebut tindakan yang dilakukan Moeldoko hanya mendatangkan rasa malu. Khususnya, kata SBY, bagi orang-orang yang pernah bekerja bersama Moeldoko.

"Hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," katanya.

Selain itu, secara pribadi juga merasa malu telah memberikan kepercayaan jabatan kepada Moeldoko. Ketika SBY menjadi presiden, Moeldoko pernah diamanatkan menjadi Panglima TNI.

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," imbuhnya.

KLB Partai Demokrat yang diklaim sepihak sejumlah orang, memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketum Demokrat periode 2021-2025. Moeldoko menerima keputusan KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utra (Sumut), itu untuk memimpin partai.

Moeldoko menerima keputusan KLB Demokrat itu melalui sambungan telepon. Salah seorang peserta KLB Demokrat, Darmizal, menelepon Moeldoko agar memberikan sejumlah ucapan kepada peserta KLB Demokrat yang hadir.

"Sebelum istirahat ini, kami harap Bapak dapat menyampaikan sepatah-dua kata, nanti pada saat Bapak sampai ke Jakarta, kita akan bertemu," kata Darmizal di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).

Moeldoko, yang sudah tersambung melalui telepon dengan peserta KLB Demokrat, kemudian berbicara menanggapi keputusan KLB Demokrat Deli Serdang itu. Moeldoko ingin memastikan keseriusan peserta KLB Demokrat yang memilih dirinya.

"Walau secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semuanya atas amanah ini," ujar Moeldoko lewat telepon.

Kemudian Moeldoko melontarkan sejumlah pertanyaan kepada peserta KLB Demokrat. Moeldoko belum hadir di lokasi KLB Demokrat tapi dalam perjalanan ke Deli Serdang.

"Untuk itu, tolong Saudara-saudara jawab pertanyaan dari saya untuk memastikan, tolong dijawab. Apakah KLB ini sesuai AD/ART atau tidak?" ucap Moeldoko.

"Sesuai," jawab peserta KLB.

"Yang kedua, saya ingin tahun keseriusan kalian memilih saya untuk memimpin Partai Demokrat, serius atau tidak?" tambahnya.

Peserta KLB Demokrat menyatakan serius agar Moeldoko memimpin Partai Demokrat. Moeldoko pun akhirnya menerima keputusan KLB Demokrat untuk memimpin partai itu.

"Dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan Saudara untuk kita terima menjadi ketua umum," imbuhnya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar