Jokowi Diam saat Moeldoko Rebut Demokrat Bukti Kudeta Desain Penguasa!

Jum'at, 05/03/2021 10:13 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: CNN)

Presiden Joko Widodo (Foto: CNN)

law-justice.co - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebut kabar adanya gerakan pengambilihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat yang diuga didalangi Moeldoko dan beberapa kader Demokrat perlahan menunjukkan kenyataan.

Dia mengatakan, jika ternyata benar ada pertemuan di Deli Serdang, Sumatera Utara itu membenarkan bahwa Moeldoko memang ingin menguasai Partai Demokrat.

Kata Dedi, dengan sikap terbuka Moeldoko seperti it seharusnya membuat Presiden Joko Widodo mengambil langkah tegas mencopot dari lingkaran Istana.

"Jika upaya Moeldoko sedemikian terbukanya, mestinya Presiden mengambil langkah tegas dengan membebaskan Moeldoko dari KSP," demikian kata Dedi seperti melansir rmol.id Jumat (5/3).

Analisa Dedi, jika ternyata Jokowi melakukan pembiaran maka sama halnya dugaan ada campur tangan Istana untuk menganggu kepemimpinan di Partai Mercy adalah desain dari pemeritahan Jokowi.

Padahal Dedi meyakini, andaikan mantan Panglima TNI itu berhasil menduduki Partai Demokrat, tiket calon presiden (Capres) belum tentu otomatis sakan dapatkan dengan mulus dengan menguasi Demokrat.

"Karena, jika Presiden diam maka publik akan mengaitkan sabotase pada Demokrat dilakukan oleh pemerintah. Jika upaya Moeldoko berhasil, sebenarnya tidak lantas potensi pencapresan itu ada," demikian kata Dedi.

Sejak Kamis malam tersiar kabar ada kegiatan oknum kader dan beberapa nama yang sudah dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono mengadakan gerakan yang mereka sebut kongres luar biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Rencananya daam agenda tersebut dihadiri oleh Moeldoko dan beberapa pendiri Partai Demokrat.

Bahkan sesaat setelah Kepala Bapilu Demokrat, Andi Arief mengungkap acara tersebut di Twitter, seketika akun tersebut dibajak oleh pihak tertentu.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar