Selain Hukum, Kepuasan atas Kinerja Jokowi di 2 Bidang Ini Juga Naik

law-justice.co - Kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan Ma`ruf Amin mengalami peningkatan di bidang Hukum. Hal itu berdasarkan survei dari Litbang Kompas yang menampilkan angka kepuasan masyarakat berada pada angka 63,4 persen daripada tahun sebelumnya hanya 62,5 persen.

Survei ini dilakukan Litbang Kompas pada Agustus 2020 dan Januari 2021. Survei pada Januari 2021 dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 2.000 responden. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error +- 2,83 persen.

Dilihat detikcom, Senin (1/3/2021), ada peningkatan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah selama pandemi di bidang hukum dari survei di bulan Agustus 2020 dengan Januari 2021. Berikut hasil surveinya:

Hukum
Agustus 2020: 62,5 persen
Januari 2021: 63,4 persen

Selain hukum, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah selama pandemi di bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial juga mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Berikut hasilnya:

Ekonomi
Agustus 2020: 52,8 persen
Januari 2021: 57,9 persen

Kesejahteraan Sosial
Agustus 2020: 61,6 persen
Januari 2021: 67,2 persen

Sementara, untuk tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah selama pandemi di bidang politik dan keamanan mengalami penurunan. Tingkat kepuasan tersebut menurun 3,6 persen. Berikut hasilnya:

Politik dan Keamanan
Agustus 2020: 70,8 persen
Januari 2021: 67,2 persen

Litbang Kompas juga merilis tingkat kepuasan publik terhadap tindakan pemerintah pusat dalam menangani pandemi. Berikut hasilnya:

Kepuasan Publik terhadap Tindakan Pemerintah Pusat dalam Menangani Pandemi
Puas: 58,9 persen
Tidak Puas: 30,6 persen
Tidak Tahu: 10,5 persen

Di tingkat kepercayaan, hasil survei juga menunjukkan mayoritas masyarakat percaya terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait pengendalian virus COVID-19. Berikut hasil surveinya:

Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Pengambilan Kebijakan Pemerintah Pusat terkait Pengendalian Virus COVID-19
Percaya: 67,7 persen
Tidak Percaya: 19,5 persen
Tidak Tahu: 12,8 persen