Buronan Polisi, Ini Sosok IRT Cantik yang Jadi Bandar Besar Narkoba

Minggu, 28/02/2021 09:49 WIB
Buronan Polisi, Ini Sosok IRT Cantik yang Jadi Bandar Besar Narkoba. (dok. Polresta Mataram).

Buronan Polisi, Ini Sosok IRT Cantik yang Jadi Bandar Besar Narkoba. (dok. Polresta Mataram).

law-justice.co - RA, 33 tahun yang merupakan seorang Ibu rumah tangga (IRT) menjadi buronan Polresta Mataram. Dia diduga merupakan bandar besar peredaran narkoba di Lombok.

RA adalah perempuan asal Lingkungan Karang Bagu, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dia telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Satresnarkoba Polresta Mataram.

Perempuan ini terkenal lihai saat kabur. Pada Jumat kemarin, 26 Februari 2021, polisi melakukan penggerebekan di rumahnya. Namun. RA berhasil kabur.

"Dia ini termasuk ibu-ibu lincah. Dia berhasil kabur. RA sudah kita masukkan dan tetapkan jadi DPO. Dia bandar sabu di Karang Bagu," kata Kasat Resnarkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa Utama, Sabtu, 27 Februari 2021.

RA berhasil kabur terbantu dengan kondisi di sekitar tempat tinggalnya. Rumah RA dengan dua gang sebagai akses masuk. Saat digerebek di gang yang satu, RA kabur dari gang yang lainnya.

"Kondisi di lingkungannya memang seperti itu. Ada dua gang di sana. Dia kabur dari gang yang lain," kata Made Yogi.

RA, kata dia, dikenal sebagai single parent dengan dua orang anak. Namun, gaya hidupnya terkesan mewah tanpa pekerjaan yang jelas.

"Dia gaya hidupnya hedon. Sudah menjadi target operasikita empat bulan," ujarnya.

Saat dilakukan penggerebekan di rumah RA, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya, 16 klip plastik berisikan kristal bening sabu dan sejumlah alat konsumsi dan menjual sabu.

Polisi meminta bantuan masyarakat untuk mencari keberadaan RA. "Kalau ada informasi tentang keberadaan saudari RA. Tolong informasikan kepada kami," katanya.

Lingkungan Karang Bagu tempat tinggal RA memang terkenal sebagai sarang peredaran narkoba di Mataram. Sejak lama polisi terus melakukan penangkapan di lingkungan tersebut.

Bahkan upaya sosialisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dan polisi agar peredaran sabu di sana berhenti, tidak kunjung membuahkan hasil.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar