Baru Bangun Tidur, Ustaz Ini Langsung Dikepung TNI & Polisi, Ada Apa?

Selasa, 23/02/2021 23:02 WIB
Ustaz Ujang Bustomi dikpeung TNI dan Polri saat disuntik vaksin Covid-19 (jpnn)

Ustaz Ujang Bustomi dikpeung TNI dan Polri saat disuntik vaksin Covid-19 (jpnn)

Cirebon, Jabar, law-justice.co - Kediaman Ustaz Ujang Bustomi di Cirebon, Jawa Barat dikepung oleh sejumlah anggota TNI dan Polri pada Senin (22/2/2021). Selain itu, sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan setempat juga ikut mengepung Ustaz Ujang yang baru bangun dari tidur.

Pimpinan Padepokan Anti-Galau, Cirebon, Jawa Barat itu pun akhirnya dikepung dan tak bisa kabur. Selanjutnya, sejumlah petugas yang mengenakan pakaian APD lengkap mencecarnya dengan belasan pertanyaan.

Ustaz Ujang Bustomi pun hanya bisa duduk terdiam dan menjawab singkat semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Kali ini, ia harus mendapat suntik vaksin Covid-19 Sinovac dosis kedua.

Semestinya, suntik vaksin itu sudah didapatnya pekan lalu. Akan tetapi, itu tidak bisa dilakukan lantaran saat itu kondisinya sedang tidak fit. Otomatis, pemberian suntik vaksin Covid-19 dosis kedua itu akhirnya diundur sepekan kemudian, yakni kemarin.

“Waduh dikepung nih, enggak bisa kabur lagi,” katanya bercanda.

Berbagai pertanyaan petugas kesehatan pun dijawab Ujang Bustomi dengan diselingi canda dan guyonan. “Saya penyakit bawaan tidak ada, tetapi kalau yang dirasakan sih setiap bangun tidur pasti tegang,” jawabnya yang memicu tawa petugas.

Pada vaksinasi kali ini, Ustaz Ujang lebih santai. Dia tidak sampai harus dipegang beberapa orang seperti pada vaksinasi dosis pertama. Kali ini Ustaz Ujang terlihat tenang dan beberapa kali sempat bergurau dengan petugas kesehatan.

“Saya biasa nyuntik sekarang disuntik, setelah ini ada suntik lagi enggak nih,” candanya.

Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan vaksinasi dosis kedua Ustaz Ujang Bustomi agak terlambat dari jadwal. Sebab, pada saat skrining dosis kedua minggu lalu kondisi kesehatannya kurang fit.

“Akhirnya diundur, dan baru bisa dilaksanakan sekarang setelah lulus skrining dan lolos pemeriksaan kesehatan,” ungkapnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar