Studi Terbaru, Virus Corona Bertahan lama di 2 Benda Ini

Senin, 22/02/2021 22:54 WIB
Ilustrasi virus corona yang bertahan di kaca dan plastik (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Ilustrasi virus corona yang bertahan di kaca dan plastik (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Jakarta, law-justice.co - Berbagai studi soal berapa lama virus Corona bertahan di sebuah benda terus muncul. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 itu ternyata bertahan lebih lama di bahan yang terbat dari kaca dan plastik. Studi baru itu dilakukan oleh Institut Teknologi India - Bombay.

Infeksi virus corona dapat dengan mudah ditularkan melalui tetesan pernapasan yang berisi virus yang dapat membentuk fomite saat jatuh ke permukaan, yang dapat menjadi sumber penyebaran infeksi.

Studi tersebut dipublikasikan dalam Journal of Physics of Fluids, demikian dikutip dari Times of India. Untuk studi tersebut, peneliti menganalisis pengeringan tetesan pada permukaan yang kedap air dan berpori. Para ahli menemukan bahwa tetesan tetap cair untuk jangka waktu yang jauh lebih singkat pada permukaan berpori, membuatnya kurang menguntungkan untuk infeksi

Studi tersebut juga menemukan bahwa virus dapat bertahan selama empat hari pada kaca dan tujuh hari pada plastik dan baja tahan karat. Namun, virus hanya bertahan selama tiga jam dan dua hari di kertas dan kain.

"Berdasarkan penelitian kami, kami merekomendasikan bahwa furnitur di rumah sakit dan kantor, yang terbuat dari bahan yang kedap air, seperti kaca, baja tahan karat, atau kayu laminasi, ditutup dengan bahan berpori, seperti kain, untuk mengurangi risiko infeksi saat disentuh," kata penulis studi Sanghamitro Chatterjee dari IIT Bombay.

Ia juga menyarankan bahwa kursi di tempat umum seperti di pusat perbelanjaan, restoran dan stasiun kereta api dan menunggu di bandara harus ditutup dengan kain untuk mengurangi penyebaran infeksi.

Ditemukan juga bahwa 99,9 persen kandungan cairan tetesan pada permukaan yang kedap air dan berpori menguap dalam beberapa menit pertama. Lapisan sisa tipis tertinggal di bagian padat yang terbuka, di mana virus masih dapat bertahan.

Penguapan dari lapisan tipis yang tersisa jauh lebih cepat pada kasus permukaan berpori dibandingkan dengan permukaan yang tidak dapat ditembus.

Ini membuat kotak karton yang digunakan untuk pengiriman menjadi pilihan yang lebih aman karena akan menghambat kelangsungan hidup virus. Dan orang harus lebih sering membersihkan permukaan seperti plastik dan baja.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar