Dibuka Setelah 45 Hari Tutup, Al-Aqsa Langsung Dibanjiri Ribuan Jemaah

Minggu, 14/02/2021 18:40 WIB
Muslim Palestina melanjutkan salat di luar Masjid Kubah Batu di kompleks masjid al-Aqsa Yerusalem pada 12 Februari 2021, setelah jeda 45 hari karena pembatasan Covid-19. (AFP)

Muslim Palestina melanjutkan salat di luar Masjid Kubah Batu di kompleks masjid al-Aqsa Yerusalem pada 12 Februari 2021, setelah jeda 45 hari karena pembatasan Covid-19. (AFP)

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 15 ribu umat Islam memadati kompleks Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Jumat yang pertama kalinya setelah tempat itu ditutup selama 45 hari akibat pandemi. Time of Israel, pada Ahad (14/2/2021) melaporkan, banyak di antara jemaah yang mengabaikan protokol kesehatan.

Hal itu tergambar saat para jemaah berdesakan satu sama lain dan banyak yang tidak menggunakan masker. Padahal, otoritas Israel sebenarnya melarang kerumunan lebih dari 20 orang. Pasukan keamanan berusah mencegah para jemaah masuk ke tempat yang oleh kaum Yahudi disebut Temple Mount itu, namun upaya itu sia-sia.

Pemimpin satgas Covid-19, Nachman Ash, mengatakan Israel masih kebingungan menerapkan pembatasan Masjid Al-Aqsa karena puluhan ribu jemaah Muslim berkumpul setiap hari Jumat. "Tidak ada solusi," kata Ash.

Wali Kota Yerusalem Moshe Lion meminta pejabat Arab setempat di kota itu bahwa penduduk yang tidak divaksinasi tidak diizinkan berkunjung ke masjid, sekolah, atau hotel. Pertemuan antara wali kota dan para kepala lingkungan di kota itu digelar di saat kekhawatiran tentang rendahnya tingkat vaksinasi di Yerusalem Timur.

Berdasarkan data yang dikeluarkan berita Kan, Yerusalem Timur merupakan salah satu daerah Arab dengan tingkat vaksinasinya terendah, yakni hanya 13 persen dari semua penduduk yang menerima inokulasi pertama. Sebagai perbandingan, tingkat vaksinasi suntikan pertama adalah 20 persen di Rahat, 26 persen di Taibeh, 30 persen di Umm al-Fahm, 32 persen di Nazareth, 41 persen di Shfaram, dan 43 persen di Tamra.

Sementara data Kementerian Kesehatan menunjukkan dampak positif pada upaya vaksinasi di seluruh negeri. Kemudian jumlah pasien yang sakit parah terus menurun. Pada Kamis lalu, angkanya mencapai 1.002. Angka ini diklaim yang paling terendah dalam beberapa minggu.

Ada 4.931 kasus baru pada Kamis (12/2), sehingga total menjadi 718.746 dengan kasus aktif 61.920. Dari 75.587 tes yang dilakukan pada Kamis kemarin, 6,7 persen di antaranya kembali positif. Sedangkan ada enam orang Israel yang tewas pada hari yang sama, dan sebanyak 23 lebih sedikit dari hari sebelumnya, sehingga jumlah total kematian menjadi 5.304.

The Waqf, dewan yang ditunjuk Yordania, mengawasi situs-situs suci Muslim di Yerusalem. Mereka mengklaim sebagai otoritas eksklusif atas kompleks Masjid Al-Aqsa dan menyatakan tidak tunduk pada yurisdiksi Israel. Ketegangan sering meningkat di lokasi.

Masjid Al-Aqsa juga pernah ditutup selama berminggu-minggu di Maret tahun lalu karena Israel memberlakukan penguncian nasional. Lalu pada September, ketika Israel memasuki penutupan kedua di seluruh negeri. The Waqf awalnya mengatakan akan menutup kompleks tersebut, namun kemudian mereka membatalkannya karena khawatir jemaah Yahudi akan diizinkan untuk terus berkunjung.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar