Minta Moeldoko Stop Bikin Gaduh, Relawan Jokowi: Jangan Ngebet Duluan

Sabtu, 13/02/2021 07:37 WIB
Relawan Jokowi minta mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko stop buat kegaduhan (beritasatu)

Relawan Jokowi minta mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko stop buat kegaduhan (beritasatu)

Jakarta, law-justice.co - Nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menjadi sorotan publik setelah dirinya disebut sebagai dalang dalam isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Pasalnya, dia ingin maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Terkait hal itu, kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Gerakan Nasional Rakyat Bersama Jokowi (GN RBJ) meminta Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itu untuk tidak ikut membuat gaduh. Hal tersebut disampaikan Koordinator GN RBJ, Adi Kurniawan melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (13/02/21).

Adi mengatakan, Moeldoko seharusnya fokus membantu Presiden Jokowi dalam menangani pandemi covid-19 sampai benar-benar pulih. "Sebagai kepala KSP, Pak Moeldoko seharusnya fokus bantu presiden pikirkan nasib Indonesia di tengah pandemi covid-19. Bukan malah sibuk melakukan manuver politik," katanya.

Dirinya menilai, sejauh ini pemerintah terlihat belum mampu menangani persoalan pandemi covid-19. Bahkan menurutnya, pemerintah sendiri dianggap telah gagal menangani persoalan tersebut.

"Sudah setahun lebih persoalan pandemi ini menimpa Indonesia bukannya pulih malah semakin terpuruk. Rakyat makin sulit buat bertahan hidup, sementara data angka covid makin meningkat setiap harinya," kata Adi.

Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) ini sangat menyesalkan langkah Moeldoko terkait `Isu Kudeta` di tubuh Partai Demokrat. Menurutnya, hal tersebut sangat kontra produktif serta bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Jokowi dalam memulihkan kondisi Indonesia agar keluar dari situasi pandemi.

"Pak Moeldoko seharusnya tidak bodoh dalam mengambil tindakan. Apalagi beliau adalah pejabat publik yang dipercaya menjadi perpanjangan tangan presiden. Ini sangat tidak dibenarkan bahkan tidak patut didukung," ucapnya.

Pimpinan Relawan Jokowi ini mengaku kecewa terhadap tindakan Moeldoko, apalagi menurut isu yang berkembang muncul keterlibatan presiden dalam isu kudeta tersebut.
"Sungguh sangat memalukan, dan sangat menciderai nama baik presiden di tengah konsentrasi pemerintah yang sedang fokus bekerja menyelamatkan kondisi negara dari krisis kesehatan dan ekonomi," tuturnya.

Maka dari itu, Adi meminta Moeldoko agar segera menghentikan kegaduhan tersebut dengan meminta maaf sekaligus mengklarifikasi kepada rakyat terkait keterlibatannya dalam isu kudeta tersebut.

"Apalagi ini menyangkut nama baik presiden dan pemerintah. Jangan sampai kepercayaan rakyat makin berkurang. Apa perlu kita giring rakyat dukung AHY sekalian biar mikir? Jadi, stoplah buat gaduh, 2024 masih lama jangan ngebet duluan. Fokus tangani Pandemi covid-19 lebih penting ketimbang urus Partai Demokrat," tutup Adi.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar